AEKI: Minta Petani Kopi Kembalikan Kepopulerannya Kopi Luwak

Reporter

Selasa, 19 Mei 2015 22:01 WIB

Seekor hewan musang atau luwak ( Paradoxurus Hemaphroditus ) di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII, Kebun Kalisat Jampit, Sempol, Bondowoso, Jawa Timur. ANTARA/Seno S.

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Jawa Tengah menyatakan permintaan kopi luwak merosot sejak 2013 seiring dengan ditayangkannya tempat penangkaran luwak yang dikelola oleh sejumlah petani lokal.

"Pada penayangan oleh salah satu stasiun televisi swasta tersebut, luwak yang berada di penangkaran tidak dirawat secara layak bahkan terus diberi makan kopi dengan harapan bisa menghasilkan biji kopi yang baik dari kotorannya," kata Ketua AEKI Jateng Mulyono Susilo di Semarang, akhir pekan lalu.

Dia mengatakan pada tayangan tersebut diperlihatkan tubuh binatang luwak terluka akibat kekurangan protein dari daging yang semestinya menjadi makanan utama mereka.

"Seharusnya, biji kopi hanya menjadi makanan camilan bagi luwak, jadi mereka perlu daging sebagai makanan utama. Tetapi luwak yang berada di penangkaran tersebut tidak diberikan asupan protein hewani," katanya.

Akibat dari tayangan tersebut, permintaan pasar terhadap kopi luwak asli Indonesia menurun drastis.

Bahkan, katanya, jika sebelumnya harga satu kilogram kopi luwak bisa mencapai Rp1 juta, saat ini tidak lebih dari Rp200 ribu-300 ribu/kg.

"Sekarang orang mau beli Rp200 ribu-300 ribu/kg sudah berpikir panjang, akibatnya volume ekspor khusus kopi jenis ini sangat merosot" katanya.

Padahal, tidak semua peternak luwak melakukan hal serupa. Masih banyak luwak yang diperlakukan secara baik demi hasil kopi berkualitas tinggi.

Meski demikian, hingga saat ini kondisi tersebut belum dapat mengembalikan kepopuleran kopi luwak seperti sebelumnya.

Oleh karena itu, pihaknya berharap pemerintah ikut berperan aktif dalam menjaga kondisi penangkaran hewan luwak, standar mutu, dan pemeliharaan hewan tersebut.

"Kami dari AEKI sudah memberikan arahan kepada para petani kopi luwak agar memberikan pemeliharaan yang baik kepada luwak tersebut. Bagaimanapun juga kami merasa bahwa kelestarian kopi luwak ini harus dijaga, jangan sampai penjualannya merosot tajam gara-gara tayangan tersebut," katanya.


ANTARA

Berita terkait

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

5 hari lalu

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.

Baca Selengkapnya

Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

37 hari lalu

Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

Konflik Agraria antara petani Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari makin berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

51 hari lalu

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

Diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses melakukan serangan dan intimidasi terhadap petani Desa Pakel Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Kementan Targetkan Penanaman Tumpang Sari Padi Gogo Seluas 500 Ribu Hektare di Lahan Sawit

5 Maret 2024

Kementan Targetkan Penanaman Tumpang Sari Padi Gogo Seluas 500 Ribu Hektare di Lahan Sawit

Kementerian Pertanian atau Kementan menargetkan penanaman padi gogo di lahan perkebunan sawit dan kelapa seluas 500 ribu hektare.

Baca Selengkapnya

KPA Catat 2.939 Letusan Konflik Agraria di Era Jokowi, Didominasi Perkebunan dan PSN

20 Januari 2024

KPA Catat 2.939 Letusan Konflik Agraria di Era Jokowi, Didominasi Perkebunan dan PSN

Angka letusan konflik yang terjadi di era Jokowi, menurut KPA, mengalami kenaikan dua kali lipat (100 %) dibanding satu dekade pemerintahan SBY.

Baca Selengkapnya

KPA Sebut Ada 241 Konflik Agraria Sepanjang 2023, Paling Banyak Konflik di Sektor Perkebunan Sawit

15 Januari 2024

KPA Sebut Ada 241 Konflik Agraria Sepanjang 2023, Paling Banyak Konflik di Sektor Perkebunan Sawit

Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) mencatat ada 241 konflik agraria sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Klaim Sektor Agromaritim Bisa Turunkan Pengangguran hingga 44 Persen

11 Januari 2024

Anies Klaim Sektor Agromaritim Bisa Turunkan Pengangguran hingga 44 Persen

Anies menyebut, sektor agromaritm dapat menurunkan angka pengangguran hingga 44 persen.

Baca Selengkapnya

Syarat dan Tata Cara Mengajukan HGU, Benarkah Gratis?

11 Januari 2024

Syarat dan Tata Cara Mengajukan HGU, Benarkah Gratis?

Memanfaatkan tanah milik negara untuk kepentingan bisnis tertentu dibolehkan. Mengajukan HGU biasanya untuk tanah yang luas dalam waktu panjang.

Baca Selengkapnya

Kepala Badan Karantina Lepas Ekspor Asal Sumsel Rp153 Miliar, Ada Kodok Tujuan Perancis

8 Desember 2023

Kepala Badan Karantina Lepas Ekspor Asal Sumsel Rp153 Miliar, Ada Kodok Tujuan Perancis

Pelepasan ekspor hari ini turut membuka peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Industri Sawit Terpukul Ketidakstabilan Global, Apa Saja yang Sudah Dilakukan Pemerintah?

2 November 2023

Industri Sawit Terpukul Ketidakstabilan Global, Apa Saja yang Sudah Dilakukan Pemerintah?

Menteri Airlangga membeberkan langkah pemerintah menghadapi perlambatan ekonomi yang berdampak signifikan terhadap industri kelapa sawit.

Baca Selengkapnya