TEMPO.CO, Jakarta - PT PP Properti Tbk melepas 34,98 persen sahamnya dalam penawaran umum perdana saham publik atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia. Direktur Utama PP Properti Galih Prahananto mengatakan harga saham perdana yang ditawarkan sebesar Rp 185 per lembar.
"IPO ini menjadi momen penting bagi perusahaan. Dengan status baru, kinerja kami mesti ditingkatkan," kata Galih di gedung BEI, Jakarta, Selasa, 19 Mei 2015. Perusahaan, dia melanjutkan, menyadari bahwa ke depan para investor mengharapkan imbal hasil yang optimal.
Pada Listing yang dibuka pukul 09.00 WIB, saham perdana PP Properti duduk di level Rp 220 per lembar. Emiten dengan kode PPRO mencatat harga tertinggi pada Rp 250 per lembar dengan transaksi rata-rata sebesar Rp 221 per lembar. Frekuensi transaksi sebanyak 579 kali dengan volume 738 ribu lot senilai Rp 16 miliar pada awal perdagangan.
Melalui penawaran perdana ini, PP Properti yang merupakan anak perusahaan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk memperkirakan dapat meraup dana sebesar Rp 908,78 miliar hingga Rp 1,57 triliun. Galih menyebutkan 75 persen dana hasil IPO akan dioptimalkan untuk investasi membeli lahan dan membangun properti. Sebanyak 15 persen lainnya dipakai sebagai modal kerja. "Sisanya 10 persen kami pakai untuk pelunasan sebagian pinjaman," ucap Galih.
PP Properti saat ini mempunyai persediaan lahan (land bank) seluas 52 hektare. "Potensinya besar bila dibangun hunian vertikal," katanya. Sebagai contoh, dari satu jenis hunian tower seluas 8.000 meter persegi, perusahaan bisa mendapatkan pemasukan Rp 1 triliun.
Struktur pemegang saham setelah IPO pun mengalami perubahan. Sebanyak 64,96 persen saham dipegang PTPP, Yayasan Kesejahteraan Karyawan Pembangunan Perumahan (YKKPP) 0,06 persen; dan publik 34,98 persen. Bertindak sebagai penjamin emisi efek adalah PT Bahana Securities, CIMB Securities Indonesia, CLSA Indonesia, Danareksa Sekuritas, dan Mandiri Sekuritas.
PP Properti merupakan emiten keempat yang melantai di BEI tahun ini. Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen optimistis target menarik 32 emiten baru bisa tercapai tahun ini. "Semoga bisa tercapai. Kondisi di triwulan dua nanti kelihatan bakal cukup bagus," tutur Hoesen.
ADITYA BUDIMAN
Berita terkait
BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini
17 hari lalu
BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.
Baca SelengkapnyaIhwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI
23 hari lalu
PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.
Baca SelengkapnyaSenin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus
38 hari lalu
BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.
Baca SelengkapnyaDirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri
54 hari lalu
PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI
19 Februari 2024
Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.
Baca SelengkapnyaUnited E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI
13 Februari 2024
Pemegang merek United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan menargetkan dana Rp 400 miliar.
Baca SelengkapnyaBEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?
6 Februari 2024
BEI juga menetapkan pada 8 dan 9 Februari sebagai hari libur bursa.
Baca SelengkapnyaErick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama
2 Februari 2024
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak jajaran pimpinan PT Hutama Karya (Persero). Berdasarkan Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI),
Baca SelengkapnyaMahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia
1 Februari 2024
Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi Greylag Entities terhadap putusan permohonan pembatalan perdamaian yang sebelumnya memenangkan Garuda Indonesia.
Baca SelengkapnyaSegera Melantai di BEI, United E-Motor Genjot Produksi Motor Listrik
27 Januari 2024
Produsen sepeda United Bike dan motor listrik United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa (TDI) Tbk siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Baca Selengkapnya