TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah akan menjual 5,02 persen saham PT Bank Central Asia Tbk (BCA) di atas Rp 3.550 per sahamnya. Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) Mohammad Syahrial menyatakan, rata-rata harga saham BCA di lantai bursa selama enam bulan antara Rp 3.400 sampai Rp 3.550. "Kami akan gunakan di batas atas harga BCA yaitu Rp 3.550," katanya.PPA akan memperhatikan harga saham BCA di pasar saat ini. Artinya, para investor ingin membeli saham BCA di harga berapa. "Dengan kondisi sekarang ini, kami menunggu saat yang paling tepat agar harga penjualan optimal bagi negara,"ujar Syahrial.Kendati begitu, lMenteri Keuangan sebagai pemilik aset bisa saja menentukan harga dasar penjualan lebih tinggi dari Rp 3.550 per saham. Kapan saat yang paling tepat menjual saham BCA di harga optimal? Syahrial tidak memastikan. "Kalau ada yang datang tiba-tiba menawar Rp 3.700 atau Rp 3.800 per saham silahkan saja, kami akan lepas. Yang penting penawaran dia di atas harga pasar," katanya.Sebelumnya, Panitia Kerja (Panja) Penerimaan Negara APBN Perubahan II sudah menyetujui target setoran PPA ke APBN 2005 sebesar Rp 5,124 triliun. Salah satu sumber dana berasal dari penjualan saham bank 5,02 persen BCA dan 5,53 persen saham BII. Tapi, Ketua Panitia Anggaran Emir Moeis mengingatkan PPA agar menjual BCA dengan harga premium. "Kami minta saham BCA dan BII tidak diobral untuk memenuhi setoran APBN," katanya.Sam Cahyadi