Meningkat 107,5 Persen, Laba Garuda Tercatat Rp 161 Miliar

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Jumat, 15 Mei 2015 19:58 WIB

Seorang pramugari tengah melakukan selfie dari atas sebuah pesawat Garuda Indonesia di Garuda Maintenance Facilities (GMF) Cengkareng, Tangerang, 24 Februari 2015. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk membukukan laba sebesar US$ 12,4 juta setara dengan Rp 161 miliar pada kuartal I 2015 atau meningkat 107,5 persen dibanding periode sama 2014 yang mengalami kerugian sebesar US$ 166,2 juta.

Direktur Utama Garuda Indonesia, M Arif Wibowo, usai RUPS PT Garuda Indonesia, di kantor Garuda, Tangerang, Jumat, mengatakan upaya tersebut merupakan bagian dari strategi jangka pendek perusahaan dan berbagai langkah efisiensi.

"Ini merupakan strategi quick wins karena 2015 merupakan tahun konsolidasi untuk meningkatkan pendapatan perusahaan atau revenue generator dan cost structure recovery (perbaikan struktur pembiayaan)," kata Wibowo.

Pendapatan (operating revenue) Garuda Indonesia pun, lanjut dia, ikut terkerek sebesar 927,3 juta dolar AS pada kuartal I 2015 atau meningkat sebesar 13,4 persen dibanding periode yang sama 2014 yang hanya mencapai US$ 817,4 juta.

Dia menambahkan, pendapatan pendapatan dari penumpang pun meningkat sebesar 10,6 persen menjadi US$ 753,6 juta pada kuartal I 2015 dibandingkan periode sama 2014 sebesar US$ 681,0 juta. Artinya, lanjut dia, jumlah penumpang pun mengalami kenaikan sebesar 18,3 persen menjadi 7,6 juta penumpang pada kuartal I 2015 dibandingkan periode sama 2014 sebanyak 6,4 juta penumpang.

Selain penumpang, dia menambahkan, muatan kargo yang diangkut juga turut terkontraksi sebesar 6,7 persen menjadi 100.920 ton pada Kuartal I 2015 dibandingkan periode yang sama 2014 sebanyak 94.608 ton. "Di samping itu, peningkatan juga terlihat dari pangsa pasar domestik dan internasional," katanya.


Pangsa pasar domestik Garuda Indonesia pada kuartal I 2015 mencapai 45 persen, meningkat dibanding periode sama 2014 sebesar 37 persen, sementara pangsa pasar internasional meningkat menjadi 34 persen pada kuartal I 2015 dibandingkan periode sama 2014 sebesar 21 persen.

Dia mengatakan, peningkatan pangsa pasar internasional juga dipicu oleh peresmian rute baru Beijing-Denpasar selama tiga kali dalam seminggu mulai Januari 2015. Untuk lebih memperkuat pasar internasional, dia juga lebih menekankan rute-rute Timur Tengah dan Cina.

Upaya yang dilakukan, dia menyebutkan, di antaranya dengan mengubah kompartemen bisnis menjadi seluruhnya kelas ekonomi dari enam pesawat Boeing B-777-800 untuk rute ke China.


ANTARA

Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

5 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

10 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

11 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

15 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

16 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

16 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

19 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

22 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

27 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

28 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya