TEMPO Interaktif, Jakarta: Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menyetujui rencana impor beras oleh Perum Bulog karena pembelian beras dari dalam negeri dinilai akan menyebabkan harga beras di pasar naik."Bulog tidak bisa membeli dari dalam negeri," ujar Mari, Rabu (14/9). "Permintaan beras dalam jumlah besar akan meningkatkan harga beras di pasar."Pemerintah memberikan izin kepada Bulog untuk melakukan impor beras sebanyak 250 ribu ton. Padahal, surat Menteri Perdagangan tertanggal 24 Juni 2005 justru memperpanjang larangan impor beras hingga akhir 2005 kecuali bila stok Bulog kurang dari 1 juta ton dan harga beras medium di pasar lebih dari Rp 3.500. Saat ini, stok beras di Bulog masih 1,6 juta ton. Di samping itu, harga rata-rata atas beras medium September masih sekitar Rp. 3.224. Mari menambahkan, pemerintah memberikan izin impor juga karena Bulog memerlukan tambahan stok untuk penyaluran beras untuk rakyat miskin. Dengan stok 1,6 juta ton, dan kebutuhan Bulog 720 ribu ton untuk program itu, sisa stok hingga akhir tahun hanya 900 ribu ton."Kami antisipasi saja, belum tentu Bulog impor seluruhnya," kata Mari. Ia menambahkan, Bulog akan mengimpor beras secara bertahap sambil melihat keadaan pasar.Kekhawatiran berbagai pihak akan terdistorsinya pasar akibat impor ini, menurut Mari, tidak akan terjadi jika Bulog tetap pada komitmennya bahwa impor hanya untuk kebutuhan penyaluran raskin. Indriani Dyah S