Eksekusi Bali Nine Tidak Pengaruhi Impor Sapi Australia  

Reporter

Rabu, 13 Mei 2015 08:23 WIB

Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat sapi impor Australia di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (25/10). ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Darwin - Merenggangnya hubungan diplomasi Indonesia-Australia setelah eksekusi pengedar narkotik Bali Nine tidak mempengaruhi impor sapi.
"Mungkin ada dampak di tingkat pemerintah, tapi bisnis dilakukan oleh perusahaan dan individu," ujar Lorenzo Strano, Direktur Departemen Perdagangan dan Luar Negeri Australia di negara bagian teritori utara, Darwin, Selasa malam, 13 Mei 2015.

Strano mengatakan dinamika hubungan dua negara tetangga tersebut, termasuk soal Timor Timur dan Papua, tidak pernah berdampak pada pengiriman sapi dan daging Australia ke Indonesia. "Kalau dibuat grafik seperti plateau (dataran tinggi yang relatif rata), tidak naik turun. "Hubungan perdagangan kita selalu bagus."

Indonesia mulai mengimpor sapi dan daging dari Australia sejak 1980-an. Dengan total 627 ribu ekor pada tahun perdagangan 2013-2014, Indonesia menempati posisi teratas dalam ekspor sapi Australia, diikuti Vietnam dan Israel. Teritori utara Australia merupakan asal sebagian besar sapi-sapi tersebut, yaitu sebanyak 415 ribu ekor.

Dalam mendatangkan impor sapi bakalan hidup dari Australia, Kementerian Perdagangan menerapkan kuota per kuartal. Untuk perempat tahun kedua 2015, batasannya adalah 250 ribu ekor. Jumlah ini naik lebih dari dua kali lipat dari Januari-Maret yang 100 ribu ekor untuk mengantisipasi kebutuhan daging di bulan puasa dan Lebaran.

"Penetapan kuota memang dilakukan pemerintah Indonesia, tapi saya yakin pertimbangannya adalah kebutuhan pasar, bukan politik," kata Strano. "Memang seharusnya seperti itu."

Dia mencontohkan pemerintah bisa saja hanya memberikan izin impor 10 ribu ekor. "Tapi kalau pasar membutuhkan 200 ribu, bisa kacau karena harga akan meroket," ujar Strano.

Rohan Sullivan, peternak dari Mataranka, teritori utara, mengatakan kebanyakan peternak di Australia mengandalkan pasar luar negeri. Harga rata-rata per kilo sapi yang diekspor mencapai 2,70 dolar Australia per kilogram atau sekitar Rp 27 ribu. "Sementara jika dijual di pasar lokal cuma sekitar Rp 16 ribu per kilogram," kata Sullivan, yang tahun lalu menjual 2000 bakalan ke luar negeri--hampir semuanya ke Indonesia.

Pertimbangan kedua adalah sulitnya mendapat pakan ternak di teritori utara, juga di hampir seluruh Australia. "Kami harus mendatangkannya dari wilayah selatan yang lebih hijau," ujar Sullivan, pemilik lahan peternakan 125 ribu hektare.

REZA MAULANA (DARWIN)

Berita terkait

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

1 jam lalu

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

Permendag 36/2023 tentang Pengaturan Izin Impor pernah mendapat protes dari berbagai kalangan.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

1 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

2 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

2 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

2 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

4 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

4 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

5 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

5 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

5 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya