Menteri Perdagangan Rahmat Gobel dalam konferensi pers kinerja ekspor non migas di Kemendag, Jakarta, 6 Januari 2015. Kemendag memastikan target ekspor selama 2014 sebesar 184,3 miliar dolar Amerika atau Rp 2.208 triliun tidak tercapai karena lesunya pasar global dan anjloknya harga komoditas ekspor andalan Indonesia. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel berharap makanan tradisional Indonesia, seperti bakso dan jamu, bisa lebih terkenal di dunia. Saat dia hendak ke Denmark, ada seorang teman yang menyarankannya mencicipi hotdog di sebuah gang di Denmark.
"Teman saya jelaskan, hotdog itu belinya bukan di restoran, tapi di kaki lima," kata Gobel di lapangan parkir Sarinah, Jakarta, Ahad, 10 Mei 2015. "Harapannya, jamu dan bakso juga bisa seperti hotdog di Denmark itu," ucapnya.
Dia menyayangkan akhir-akhir ini di media massa sering diberitakan tentang bakso celeng, bakso berformalin, atau baju bekas impor. Bahkan soal kasus brownies yang berisi ganja.
"Pemerintah perlu lakukan perencanaan konsumen Indonesia. Makanya Indonesia harus buat produk yang segar," ucap Gobel.
Dengan menjaga kualitas sebuah produk, kata dia, para pendatang akan terkesan. "Kualitas makanan Indonesia ini bisa mengundang para turis asing menjelang ASEAN Games 2018," ujarnya.
Gobel pun berharap jamu Indonesia bisa menjadi salah satu produk kehormatan Indonesia. Jadi bahan pembuatannya harus berkualitas terbaik.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Roy Sparinga mendukung pernyataan Gobel. Dia pun berharap masyarakat bisa menjaga kebersihan dalam pembuatan sebuah produk makanan. "Yang paling penting, jangan ditambah bahan kimia dan obat-obatan. Prosesnya pun harus bersih," katanya.