Pengusaha Asal Brunei Darussalam Minati Pasar Jawa Timur

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 7 Mei 2015 22:00 WIB

Ayam kampung bakar dan Mie Goreng di Rumah Makan Sari Jaya, Jember, Jawa Timur. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha asal Brunei Darussalam berminat investasi di Jawa Timur, karena provinsi tersebut memiliki potensi besar untuk menjadi perluasan pasar dari sejumlah sektor bisnis mereka.

"Untuk menjajaki seberapa besar potensi itu, kini ada 37 pengusaha Brunei Darussalam datang ke Jatim," kata Minister Counsellor at the Embassy of the Republic of Indonesia to Brunei Darussalam, Rudhito Widagdo, di Grha Kadin Jatim, Surabaya, Rabu.

Menurut dia, puluhan pengusaha dari 18 perusahaan itu sekaligus melakukan temu bisnis dengan 60 pengusaha UKM Jatim yang bergerak di sejumlah sektor bisnis.

Misalnya, pariwisata, travel, makanan dan minuman, barang kebutuhan rumah tangga, kulit dan produk dari kulit, tekstil dan produknya.

"Ada pula pengusaha UKM Jatim yang mengembangkan bisnis fashion dan aksesoris, kerajinan, tenaga kerja terampil, forwarding agent dan transportasi, serta perdagangan," katanya.

Dari kunjungan tersebut, jelas dia, ada beberapa sektor yang bisa dilakukan kerja sama, seperti di sektor perdagangan hingga pertukaran tenaga kerja dan lainnya. Namun, secara umum, pengusaha Brunei Darussalam ingin melihat perkembangan kinerja ekonomi Jatim.

"Apa saja produk yang potensial dan bisa dikerjasamakan dengan mereka, mengingat 14 persen gross domestic product (GDP) Brunei Darussalam untuk konsumsi dan mayoritas impor," katanya.

Ia berharap pertemuan ini bisa menjembatani kedua belah pihak pada masa mendatang. Bahkan, menghasilkan kesepakatan tersendiri seiring hubungan bisnis antarnegara memang memerlukan proses.

Ia meyakini pertemuan itu ada tindak lanjut pada masa mendatang sehingga Indonesia, khususnya Jatim, bisa meningkatkan kinerja ekspornya ke Brunei Darussalam.

"Untuk itu, kami siap mengadakan pameran tunggal produk Indonesia pada bulan Agustus 2015 dan tersedia lima gerai bagi produk unggulan Jatim. Apalagi, selama ini neraca perdagangan Indonesia dengan Brunei Darussalam selalu defisit karena terlalu besar melakukan impor minyak, BBM, dan gas methanol," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Bidang UMKM Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim, M Rizal, mengaku optimistis bahwa momentum itu adalah peluang yang harus dimanfaatkan oleh pengusaha Jatim, khususnya UMKM guna memasarkan produknya ke luar negeri.

Dengan demikian, kinerja akan terdongkrak, mengingat akhir tahun ini sudah berlaku Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

"Pada tahun ini, UMKM mengalami berbagai tekanan, mulai dari persoalan pilpres, UMK yang tinggi yang setiap tahun dinaikkan, hingga kenaikan BBM dan listrik, lalu harga BBM dikabarkan akan mengalami fluktuasi," katanya.

Akibatnya, lanjut dia, kinerja perekonomian Jatim maupun nasional pada triwulan I/2015 melambat atau cenderung turun. Selain itu, kini UMKM menjadi ragu untuk berbisnis karena biasanya untuk menentukan strategi harga dari harga BBM.

"Tapi kami terus bergerak guna membuka peluang pasar. Sebelumnya kami melakukan pertemuan dengan pengusaha dari Inggris, sekarang dengan pengusaha Brunei Darussalam," katanya.


ANTARA

Berita terkait

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

1 hari lalu

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Pedagang Keluhkan Stok Gula Pasir di Pasar

6 hari lalu

Pedagang Keluhkan Stok Gula Pasir di Pasar

Stok gula pasir berkurang di pasar dan supermarket.

Baca Selengkapnya

Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

6 hari lalu

Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

Unit Reskrim Polsek Ciputat Timur menangkap dua polisi gadungan. Sempat membawa kabur motor korban.

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

7 hari lalu

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

Kementerian PUPR mulai merevitalisasi Pasar Banyuwangi yang menjadi pusat perbelanjaan dan kawasan heritage pada pertengahan tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

10 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

12 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

18 hari lalu

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bakal melakukan antisipasi imbas serangan Iran ke Israel agar perekonomian tidak terdampak lebih jauh.

Baca Selengkapnya

Ketua TP PKK Tinjau Kebakaran di Pasar Tarutung

24 hari lalu

Ketua TP PKK Tinjau Kebakaran di Pasar Tarutung

Ketua TP PKK Tapanuli Utara, Satika Simamora, meninjau langsung Pasar Tradisional Tarutung yang terbakar pada Minggu, 7 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pastikan Daging Aman Dikonsumsi Warga, Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH

36 hari lalu

Pastikan Daging Aman Dikonsumsi Warga, Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH

Dinas Pertanian dan Pangan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mendatangi pasar daging dan rumah pemotongan hewan (RPH), Kamis, 28 Maret 2014.

Baca Selengkapnya

Blusukan ke Pasar Salakan Sulawesi Tengah, Jokowi: Harga Bawang Putih Agak Mahal

38 hari lalu

Blusukan ke Pasar Salakan Sulawesi Tengah, Jokowi: Harga Bawang Putih Agak Mahal

Jokowi mengatakan harga beras di pasar tersebut terpantau sebesar Rp 13.000 per kilogram.

Baca Selengkapnya