Petrokimia Gresik Dapatkan Pasokan Gas untuk Pabrik Baru

Reporter

Senin, 4 Mei 2015 21:14 WIB

Menteri BUMN Dahlan Iskan (tengah) saat menandatangani karung yang berisikan pupuk didampingi (dari kiri kekanan) Direktur Pupuk Iskandar Muda Usman Mahmud, Dirut Pupuk Kujang Tosin Sutawikara, Dirut Petrokimia Gresik Hidayat Nyakman, PT Pupuk Indonesia Holding Company Arifin Tasrif, Dirut Pupuk Sriwidjaja Palembang Eko Sunarko, dan Dirut Pupuk Kaltim Aas Asiki Idat dalam peresmian nama dan logo baru induk lima BUMN Pupuk di Plaza Pupuk Kaltim, Jakarta, Rabu (18/4). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Gresik - Persiapan untuk membangun pabrik baru terus dilakukan PT Petrokimia Gresik (PG). Yang terbaru adalah penandatanganan perjanjian jual beli gas dengan Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) yang akan digunakan sebagai bahan baku pabrik itu nanti.

Manajer Humas Petrokimia Gresik Yusuf Wibisono menjelaskan, Pabrik Amoniak-Urea II yang akan dibangun di lingkungan pabrik yang ada saat ini rencananya akan memproduksi sebanyak 660 ribu metrik ton amoniak dan 570 ribu metrik ton urea per tahun. “Bahan baku utamanya menggunakan gas 85 MMSCFD (juta standar kaki kubik per hari) dengan teknologi untuk amoniak dari Kellog Brown and Root (AS) dan untuk urea dari Toyo Engineering Corp (Jepang),” katanya ketika dihubungi, Senin 4 Mei 2015.

Perjanjian pembelian gas dari ladang yang ada di perairan Selat Madura itu berlaku untuk periode 10 tahun. Harga yang disepakati USD 6,5 per MMBTU dengan eskalasi 2,5-3 persen per tahun. “Hal ini sekaligus tindak lanjut dari arahan Kementerian ESDM melalui SKK Migas (2013) yang memutuskan bahwa PG mendapat pasokan gas 85 MMSCFD dari lapangan MDA-MBH yang dikelola Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) HCML,” kata Yusuf dalam keterangan tertulis yang dibagikannya terpisah.

Proyek pembangunan pabrik baru PG telah dimulai Februari lalu. Tenggat yang dibuat untuk proyek tersebut adalah 34 bulan, atau ditargetkan rampung pada Desember 2017 mendatang.

Sebelumnya, pada Desember 2014 lalu, PG telah menandatangani kontrak pembangunan yang tendernya dimenangkan oleh konsorsium Wuhuan Engineering dan PT Adhi Karya (Persero). Pada bulan yang sama, PG juga telah menandatangani perjanjian kredit terkait pembangunan pabrik Amoniak-Urea II dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia. Total investasi diperkirakan mencapai USD 661 juta atau lebih dari Rp 8 triliun dimana 70 persen diantaranya akan dipenuhi dari sejumlah perbankan dan 30 persen sisanya didapat dari dana internal perusahaan.

Proyek pembangunan pabrik Amoniak-Urea II dianggap proyek strategis karena menjadi bagian dari program ketahanan pangan. Khususnya dalam hal pemenuhan kebutuhan pupuk nasional yang terus meningkat. Berdasarkan data holding PT Pupuk Indonesia (Persero), kebutuhan teknis pupuk nasional mencapai 41,14 ton per tahun. Sementara kapasitas produksi PT Pupuk Indonesia (Persero) grup baru mencapai 12,6 ton per tahun.

“Dalam hal ini kami lakukan peningkatan kapasitas produksi amoniak (bahan baku pupuk urea, ZA, dan NPK) dan pupuk urea,” tulis Yusuf.

Saat ini, pabrik amoniak eksisting PG memiliki kapasitas produksi 445 ribu ton per tahun, sedangkan kebutuhan PG mencapai 850 ribu ton per tahun. Di sisi lain, kebutuhan pupuk urea di Jawa Timur saja mencapai 1 juta ton per tahun. Padahal kapasitas produksi urea PG hanya 460 ribu ton per tahun. “Selama ini kekurangan-kekurangan ini dipenuhi dari impor.”

AVIT HIDAYAT

Berita terkait

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

6 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Kelompok Lingkungan di Arena COP28 Desak Stop Perdagangan Gas Alam Cair

9 Desember 2023

Kelompok Lingkungan di Arena COP28 Desak Stop Perdagangan Gas Alam Cair

Kelompok lingkungan hidup di arena COP28 mendesak diakhirinya ekspansi LNG untuk menghentikan 'kekacauan iklim'.

Baca Selengkapnya

Pertamina Kembangkan Bisnis Carbon Capture dan Gas Alam Cair

7 September 2023

Pertamina Kembangkan Bisnis Carbon Capture dan Gas Alam Cair

PT Pertamina (Persero) mengembangkan bisnis carbon capture storage (CCS) dan gas alam cair (LNG) secara terintegrasi untuk mengurangi emisi karbon.

Baca Selengkapnya

Dukung Terminal LNG di Bali, Luhut Yakin RI Akan Kelebihan Produksi Gas Alam Cair pada 2032

26 Juli 2023

Dukung Terminal LNG di Bali, Luhut Yakin RI Akan Kelebihan Produksi Gas Alam Cair pada 2032

Menteri Luhut meminta pembangunan Terminal Liquified Natural Gas (LNG) di Bali terus digenjot. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Buka Keran Ekspor Pasir Laut, Luhut Larang Ekspor LNG, Apa Alasannya?

1 Juni 2023

Jokowi Buka Keran Ekspor Pasir Laut, Luhut Larang Ekspor LNG, Apa Alasannya?

Setelah 20 tahun dilarang, Jokowi membuka keran ekspor pasir laut yang disusul dengan perintah Menko Marves, Luhut melarang ekspor LNG. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Truk Berbahan Bakar Gas Alam Cair Pertama di Indonesia Sedang Diuji Coba

25 Januari 2023

Truk Berbahan Bakar Gas Alam Cair Pertama di Indonesia Sedang Diuji Coba

Subholding Gas Pertamina, PT PGN bersama anak usaha PT Gagas Energi Indonesia sedang melakukan uji coba truk berbahan bakar gas alam cair (LNG).

Baca Selengkapnya

Eropa Melirik Afrika untuk Mencari Alternatif Gas Rusia

12 Oktober 2022

Eropa Melirik Afrika untuk Mencari Alternatif Gas Rusia

Afrika memiliki cadangan gas alam cair yang melimpah. Negara-negara Eropa meliriknya untuk mengurangi ketergantungan pada gas Rusia.

Baca Selengkapnya

ITS Gandeng Unhas, BRIN, Petrokimia Kembangkan Sorgum Unggul

22 September 2022

ITS Gandeng Unhas, BRIN, Petrokimia Kembangkan Sorgum Unggul

Sorgum unggul ini dibangun dari persilangan dan genome editing menggunakan pendekatan bioinformatika untuk mendapatkan varietas unggul.

Baca Selengkapnya

Menteri ESDM Ungkap BBM Berpotensi Turun Harga, Kenali Profil Arifin Tasrif

10 September 2022

Menteri ESDM Ungkap BBM Berpotensi Turun Harga, Kenali Profil Arifin Tasrif

Arifin Tasrif saat ini menjabat Menteri ESDM di Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. Saat kenaikan harga BBM sosoknya tak kerap muncul. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Nigeria Mau Suplai Gas Alam Cair Lebih Banyak ke Eropa

8 September 2022

Nigeria Mau Suplai Gas Alam Cair Lebih Banyak ke Eropa

Nigeria siap membangun proyek pipa gas agar bisa mengirimkan gas alam cair lebih banyak ke Eropa. Sebab saat ini kendala utamanya adalah keamanan.

Baca Selengkapnya