Presiden Keluarkan Empat Kebijakan Ekonomi

Reporter

Editor

Rabu, 31 Agustus 2005 19:52 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan paket empat kebijakan untuk mengatasi kondisi perekonomian saat ini. Di antaranya, kenaikan harga bahan bakar minyak yang akan dilakukan setelah Oktober.Dalam pidato di Istana Merdeka, Rabu (31/8) sore, Presiden tidak menyebutkan waktu pasti kenaikan harga minyak itu. Dia hanya mengatakan bahwa harga BBM akan segera dinaikkan. "Selama September dan Oktober ini akan diselesaikan terlebih dahulu pemberian kompensasi terkait kenaikan harga BBM pada 1 Maret lalu," ujarnya.Selama dua bulan itu, kata Presiden, pemerintah akan mempersiapkan bentuk kompensasi selanjutnya. Yang jelas, kata dia, subsidi untuk orang kaya harus segera dihapuskan.Empat paket yang diumumkan adalah kebijakan di bidang energi, moneter, fiskal, dan bidang investasi. Presiden menegaskan, perekonomian Indonesia saat ini menghadapi dua masalah utama yakni tingginya harga minyak serta melemahnya rupiah.Untuk kebijakan di bidang moneter, SBY menjelaskan bahwa BI telah mengeluarkan sejumlah kebijakan, antara lain dengan kenaikan suku bunga dan kenaikan giro wajib minimum. Untuk kebijakan lainnya, masyarakat diminta menunggu pengumuman lebih lanjut dari BI. Di bidang fiskal, pemerintah telah menetapkan tiga sumber pembiayaan untuk menutup defisit yang diperkirakan membengkak hingga Rp 48,3 triliun. Padahal semula angka defisit ini hanya dipatok Rp 26 triliun.Tiga sektor yang akan menutupi defisit adalah melalui penerbitan surat utang negara (SUN) dan juga obligasi internasional, privatisasi BUMN dan divestasi PPA serta pinjaman luar negeri baik bilateral maupun multilateral. Untuk kebijakan ekonomi lainnya yakni di bidang investasi, Presiden meminta prosedur perizinan investasi dipermudah. Dimas

Berita terkait

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

6 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

7 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

8 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

8 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

9 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

9 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

9 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya