TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia berencana terus meningkatkan ekspor barang elektronik ke Cina. "Hingga lima tahun ke depan, kami targetkan ekspor elektronik ke Cina bisa tembus US$ 64,3 miliar," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak dalam siaran pers yang diterima Tempo, Rabu, 15 April 2015.
Ditjen PEN tengah melakukan penetrasi pasar Cina melalui keikutsertaan di Canton Fair pada 15-19 April 2015.
Nilai ekspor barang elektronik ke Cina pada Januari 2015 mencapai US$ 26,6 juta, atau meningkat 0,86 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Produk elektronik, menurut Nus, merupakan salah satu barang manufaktur dengan permintaan dunia cukup tinggi, senilai US$ 3,2 triliun.
Selain itu, Ditjen PEN juga membidik pasar bahan bangunan. Ekspor barang tersebut dalam lima tahun terakhir mengalami pertumbuhan 11,13 persen. Dari segi kuantitas, ada peningkatan 172,2 persen pada Januari 2015 menjadi 1,18 ton.
Adapun perusahaan yang diusung dalam pameran ini adalah Asosiasi Perlampuan Listrik Indonesia (APERLINDO), CV Bioindustries, PT Jati Visions Raya, Goldencoco, dan CV Solution Export yang bergerak di bidang bahan bangunan.
Untuk menambah nilai partisipasi, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Guangzhou dan Atase Perdagangan Beijing akan mendatangkan buyer potensial dari Cina dan negara sekitarnya. "Semoga langkah ini dapat mendongkrak pencapaian target ekspor," kata Nus.
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
10 hari lalu
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.