Begini Kisah Perjalanan Proyek Pelabuhan Cilamaya

Reporter

Kamis, 2 April 2015 12:50 WIB

Aktifitas bongkar muat peti kemas di terminal peti kemas Jakarta International Container Terminal (JICT), Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 17 Maret 2015. Total ekspor bulan Februari 2015, sebesar USD 12,3 miliar atau turun 16,0 persen (YoY), sedangkan total impor sebesar USD 11,6 miliar atau turun 16,2 persen (YoY). Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pertamina berubah sikap tentang proyek pembangunan Pelabuhan Cilamaya di Karawang, Jawa Barat. Juru bicara Pertamina Ali Mundakir meminta pemerintah memindahkan proyek tersebut ke lokasi lain, misalnya Jawa Tengah. "Agar pelabuhan ini tidak mengganggu operasi kami," kata Ali akhir Maret lalu.

Alasan Pertamina, Pelabuhan Cilamaya bersinggungan dengan pipa minyak dan gas milik PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java.

Namun menurut Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Bobby R. Mamahit, proyek Cilamaya sebenarnya sudah disetujui oleh Pertamina sejak Juni 2014.

Proyek Cilamaya merupakan inisiatif Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sudah masuk dalam Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MPPPEI) 2011-2025.

Memorandum of Understanding (MOU) pembangunan pelabuhan peti kemas di Cilamaya ditandatangani PT Eurocor Indonesia pada 2007. Pada nota kesepahaman (MOU) pertama itu dilakukan penyusunan studi kelayakan.

MOU kedua ditandatangani pada Februari 2008. Dalam perjalanan pembangunan Pelabuhan Cilamaya pada 2012 Japan International Cooperation Agency (JICA) juga ikut mengkaji proyek yang rencananya dilakukan di Kecamatan Tempuran, Karawang.

Kajian kelanjutan pembangunan Cilamaya dilaporkan sudah selesai oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago. Laporan hasilnya pun sudah dilaporkan ke Presiden Joko Widodo. "Sudah saya serahkan ke Presiden pada Rabu lalu," kata Andrinof, 8 Maret 2015.

Pelabuhan Cilamaya nantinya direncanakan dapat membantu beban Pelabuhan Tanjung Priok yang diperkirakan bisa stagnan pada 2020. Pada Jabodetabek Metropolitan Priority Area (MPA) Study tahun 2010, disebutkan beberapa keuntungan Pelabuhan Cilamaya:

- Menekan biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi. Sebagai pembanding jarak Tanjung Priok-Karawang 140 km, sedangkan Cilamaya-Karawang hanya 70 km.

- Menurunkan tingkat kemacetan di Ibu Kota dengan memindahkan sebagian trafik angkutan berat ke luar wilayah.

- Mengembangkan jaringan logistik dari pusat-pusat industri di kawasan pinggiran Jabodetabek.

- Pelabuhan Cilamaya tahap I mampu menampung 3,75 Juta TEUs peti kemas.

Evan/PDAT Sumber Diolah Tempo

Berita terkait

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

11 hari lalu

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

Sejumlah penumpang di Kota Ternate, Maluku Utara tujuan Manado, Sulawesi Utara, beralih menggunakan kapal antarpulau lintas Kota Ternate-Manado.

Baca Selengkapnya

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

16 hari lalu

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengadakan rapat bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara serta jajaran eselon I Kemenkeu.

Baca Selengkapnya

Pelabuhan Alternatif Dimaksimalkan saat Arus Balik Lebaran, Ada 3 Kapal untuk Rute Panjang-Ciwandan

18 hari lalu

Pelabuhan Alternatif Dimaksimalkan saat Arus Balik Lebaran, Ada 3 Kapal untuk Rute Panjang-Ciwandan

Menhub Budi Karya menginstruksikan agar pelabuhan alternatif Panjang-Ciwandan dimaksimalkan kegunaannya selama arus balik lebaran.

Baca Selengkapnya

Menhub Instruksikan Dibuat War Room untuk Pantau Bongkar Muat di Pelabuhan Bakauheni dan Merak

18 hari lalu

Menhub Instruksikan Dibuat War Room untuk Pantau Bongkar Muat di Pelabuhan Bakauheni dan Merak

Menhub meminta dibuatkan fasilitas war room untuk menyajikan data digital untuk memantau aktivitas bongkar muat di pelabuhan Bakauheni dan Merak.

Baca Selengkapnya

5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

18 hari lalu

5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

Jangan biarkan arus balik Lebaran jadi berantakan karena kehabisan tiket kapal. Ikuti tips ini untuk mengamankan tiket penyeberangan

Baca Selengkapnya

Tiket Kapal Tak Dijual di Pelabuhan, Pengemudi Saat Arus Balik Diminta Beli Tiket di KM 2,41

18 hari lalu

Tiket Kapal Tak Dijual di Pelabuhan, Pengemudi Saat Arus Balik Diminta Beli Tiket di KM 2,41

Pengemudi yang akan naik kapal saat arus balik agar membeli tiket dalam jarak 2,41 KM menuju pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik Lebaran, Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

19 hari lalu

Arus Balik Lebaran, Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

Pemerintah telah menyiapkan strategi guna menangani arus balik Lebaran dari Pulau Sumatera ke Jawa.

Baca Selengkapnya

Khusus Arus Balik Lebaran, ASDP Hapus Kebijakan Tiket Kedaluwarsa 24 Jam

20 hari lalu

Khusus Arus Balik Lebaran, ASDP Hapus Kebijakan Tiket Kedaluwarsa 24 Jam

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menghapus pemberlakuan tiket kedaluwarsa sampai dengan 24 jam sejak waktu masuk pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Budi Karya Akui Penyelenggaraan Mudik di Merak Masih Bermasalah

22 hari lalu

Budi Karya Akui Penyelenggaraan Mudik di Merak Masih Bermasalah

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengakui penyelenggaraan mudik di Pelabuhan Merak masih bermasalah.

Baca Selengkapnya

ASDP Sebut Arus Mudik dari Bakauheni Tahun Ini Naik Dibanding Tahun Lalu

22 hari lalu

ASDP Sebut Arus Mudik dari Bakauheni Tahun Ini Naik Dibanding Tahun Lalu

ASDP Ferry Indonesia melaporkan arus mudik laut dari Pelabuhan Bakauheni (Sumatera-Jawa) meningkat dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya