Pelabuhan Cilamaya Kisruh, JK Akan Terbang di Atas Laut  

Reporter

Senin, 30 Maret 2015 17:45 WIB

Wakil Presiden, Jusuf Kalla, berbincang dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo, sebelum rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, 12 Maret 2015. Rapat tersebut membahas Pembatalan Pemberlakuan UU No.7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Finalisasi sengkarut pembangunan Pelabuhan Cilamaya akan diputuskan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo mengatakan Kalla akan mengevaluasi pembangunan Cilamaya termasuk memutuskan berlanjut atau tidaknya proyek milik Kementerian Perhubungan tersebut.

Menurut dia, berdasarkan kajian Japan International Cooperation Agency (JICA) bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, program pembangunan Cilamaya telah disusun bersama solusi penyelesaian masalahnya. Salah satunya adalah pembangunan elevated toll road untuk mengatasi masalah lahan.

"Kaitannya dengan operasi migas di sana, nanti kami lihat seberapa jauh kondisi sebaran anjungan di sana yang mempengaruhi," katanya di Kantor Presiden, Senin, 30 Maret 2015.

Jika anjungan itu menjadi kendala, kata dia, seharusnya kajian JICA tahun 2012 itu menunjukkan permasalahannya. "Kok, sekarang baru keluar masalah itu. Dari hasil JICA tidak ada masalah kendala dari anjungan minyak," katanya. Untuk itu, Kalla bersama rombongan akan mengendarai helikopter untuk melihat lokasi dari udara pada Kamis, 2 April 2015.

Proyek pembangunan Pelabuhan Cilamaya yang disiapkan untuk menampung kelebihan beban Pelabuhan Tanjung Priok belakangan menjadi kisruh. Penyebabnya adalah ketika pada akhir pekan lalu Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto dan Ketua Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas Amien Sunaryadi menyatakan keberatannya secara resmi kepada Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.

Namun, Jonan mengaku belum mendapatkan surat keberatan pembangunan Cilamaya dari Pertamina maupun dari Kementerian ESDM. Jonan bersikap tenang saat dikonfirmasi SKK Migas memprotes pembangunan Cilamaya. "(SKK Migas) Sudah lihat belum lokasinya," katanya dengan nada bertanya. Dia membantah pembangunan Cilamaya mengancam jaringan pipa gas milik Pertamina.

"Pipanya tetap ada di situ, tergantung cara membangunnya gimana. Kalau teknologi bagus ya bisa-bisa saja."

ALI HIDAYAT

Berita terkait

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

11 hari lalu

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

Sejumlah penumpang di Kota Ternate, Maluku Utara tujuan Manado, Sulawesi Utara, beralih menggunakan kapal antarpulau lintas Kota Ternate-Manado.

Baca Selengkapnya

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

17 hari lalu

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengadakan rapat bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara serta jajaran eselon I Kemenkeu.

Baca Selengkapnya

Pelabuhan Alternatif Dimaksimalkan saat Arus Balik Lebaran, Ada 3 Kapal untuk Rute Panjang-Ciwandan

18 hari lalu

Pelabuhan Alternatif Dimaksimalkan saat Arus Balik Lebaran, Ada 3 Kapal untuk Rute Panjang-Ciwandan

Menhub Budi Karya menginstruksikan agar pelabuhan alternatif Panjang-Ciwandan dimaksimalkan kegunaannya selama arus balik lebaran.

Baca Selengkapnya

Menhub Instruksikan Dibuat War Room untuk Pantau Bongkar Muat di Pelabuhan Bakauheni dan Merak

18 hari lalu

Menhub Instruksikan Dibuat War Room untuk Pantau Bongkar Muat di Pelabuhan Bakauheni dan Merak

Menhub meminta dibuatkan fasilitas war room untuk menyajikan data digital untuk memantau aktivitas bongkar muat di pelabuhan Bakauheni dan Merak.

Baca Selengkapnya

5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

18 hari lalu

5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

Jangan biarkan arus balik Lebaran jadi berantakan karena kehabisan tiket kapal. Ikuti tips ini untuk mengamankan tiket penyeberangan

Baca Selengkapnya

Tiket Kapal Tak Dijual di Pelabuhan, Pengemudi Saat Arus Balik Diminta Beli Tiket di KM 2,41

19 hari lalu

Tiket Kapal Tak Dijual di Pelabuhan, Pengemudi Saat Arus Balik Diminta Beli Tiket di KM 2,41

Pengemudi yang akan naik kapal saat arus balik agar membeli tiket dalam jarak 2,41 KM menuju pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik Lebaran, Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

19 hari lalu

Arus Balik Lebaran, Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

Pemerintah telah menyiapkan strategi guna menangani arus balik Lebaran dari Pulau Sumatera ke Jawa.

Baca Selengkapnya

Khusus Arus Balik Lebaran, ASDP Hapus Kebijakan Tiket Kedaluwarsa 24 Jam

20 hari lalu

Khusus Arus Balik Lebaran, ASDP Hapus Kebijakan Tiket Kedaluwarsa 24 Jam

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menghapus pemberlakuan tiket kedaluwarsa sampai dengan 24 jam sejak waktu masuk pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Budi Karya Akui Penyelenggaraan Mudik di Merak Masih Bermasalah

22 hari lalu

Budi Karya Akui Penyelenggaraan Mudik di Merak Masih Bermasalah

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengakui penyelenggaraan mudik di Pelabuhan Merak masih bermasalah.

Baca Selengkapnya

ASDP Sebut Arus Mudik dari Bakauheni Tahun Ini Naik Dibanding Tahun Lalu

23 hari lalu

ASDP Sebut Arus Mudik dari Bakauheni Tahun Ini Naik Dibanding Tahun Lalu

ASDP Ferry Indonesia melaporkan arus mudik laut dari Pelabuhan Bakauheni (Sumatera-Jawa) meningkat dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya