TEMPO.CO, New Delhi - Bank Pembangunan Asia (ADB) memprediksi pertumbuhan India akan mengungguli Cina. Perekonomian India, menurut perkiraan ADB, akan bertumbuh 7,8 persen, sedangkan Cina hanya 7,2 persen.
“Tak hanya tahun ini, tapi juga untuk beberapa tahun mendatang,” ujar ekonom ADB, Shang-Jin Wei. Perombakan regulasi berbelit, menurut IDB, berhasil menarik minat investor cukup signifikan.
Wei menambahkan, selain memangkas birokrasi, sikap ramah investor yang diterapkan India juga diperkuat dengan perombakan kebijakan fiskal yang membuat India semakin kompetitif.
Menurut ekonom senior ADB, Abhijit Sen Gupta, laju pertumbuhan India semakin kuat karena kebijakan moneter yang longgar. Di lain pihak, perlambatan Cina tak bisa dihindarkan lagi karena faktor mendinginnya pasar properti, lesunya aktivitas industri, dan pelemahan investasi yang terjadi.
"Jika pertumbuhan India diprediksi semakin cepat pada periode berikutnya sebesar 8,2 persen, pertumbuhan Cina justru diperkirakan semakin lambat ke 7 persen," katanya.
Dengan prediksi pertumbuhan 7,2 persen pada tahun ini, maka rapor ini akan menjadi yang terburuk selama 24 tahun terakhir. Namun, secara global, perlambatan yang dialami Cina tersebut masih lebih baik ketimbang negara-negara yang bahkan bertumbuh sampai 8,5 persen sebelum krisis finansial global terjadi.
BBC | INDIA TIMES | ANDI RUSLI
Berita terkait
Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah
18 jam lalu
Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.
Baca SelengkapnyaTak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia
1 hari lalu
Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.
Baca SelengkapnyaMenlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia
1 hari lalu
Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.
Baca SelengkapnyaLPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen
1 hari lalu
Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.
Baca Selengkapnya17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?
2 hari lalu
Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?
2 hari lalu
Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.
Baca SelengkapnyaEkonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat
4 hari lalu
Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.
Baca SelengkapnyaHadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja
6 hari lalu
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.
Baca SelengkapnyaBI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini
7 hari lalu
BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global
11 hari lalu
Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.
Baca Selengkapnya