Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kiri) melakukan pertemuan dengan Menteri/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Andrinof Chaniago (kanan) di kantor Bappenas, Jakarta, Selasa 6 Januari 2015. Ahok terlihat tengah berbincang dengan Adrinof Chaniago dihadapan media. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO
TEMPO.CO, Jakarta - Kebijakan Presiden Joko Widodo untuk mengatasi pelemahan rupiah atas dolar Amerika Serikat terlambat dikeluarkan. Pengumuman 4 kebijakan yang seharusnya sudah dilakukan pekan lalu berlarut-larut hingga saat ini.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago enggan mengomentari keterlambatan ini.
"Tanyakan langsung ke Pak Menko, ya," kata dia saat dihubungi Tempo pada Ahad, 15 Maret 2015.
Andrinof termasuk salah satu pejabat negara yang menghadiri rapat terbatas dengan Menko Perekonomian Sofyan Djalil terkait dengan kebijakan ini di Istana Bogor.
Tiga hari lalu Presiden Jokowi mengeluarkan 8 kebijakan untuk meredam terjunnya nilai rupiah terhadap dolar AS. Kebijakan tersebut melingkupi pemberian insentif dan pendorongan bioenergi. Rupiah sendiri saat ini sudah mencapai level 13 ribu per dolar AS.
Seusai rapat terbatas pada Ahad, Presiden Jokowi dikabarkan akan mengumumkan kebijakan-kebijakan itu pada hari ini, Senin, 16 Maret 2015. Diharapkan langkah-langkah ini dapat menekan laju harga dolar yang melejit.