Delay Lion Air Saat Imlek, Jumlah Pesawat Kurang?

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 10 Maret 2015 19:34 WIB

Penumpang Lion Air mengamuk dan meminta penjelasan, terhadap nasib mereka kepada salah satu petugas. Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 20 Februari 2015. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Kelaikan dan Pengoperasian Pesawat Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Muzaffar Ismail menampik adanya dugaan bahwa saat terjadi delay parah Lion Air Tahun Baru Imlek Februari lalu, rasio antara tersedianya pesawat dan jumlah penerbang maskapai itu tak memadai.

Menurut Muzaffar, rasio pesawat dan pilot Lion masih 3,5, yakni ada 93 pesawat yang siap beroperasi dengan 723 penerbang. Artinya, ada masing-masing 3,5 pasang penerbang untuk mengoperasikan 1 pesawat jika dipukul rata terdapat 100 pesawat yang siap terbang.

"Idealnya, nggak boleh lebih dari duty time penerbang. Untuk rasio segitu, masih cukup," kata Muzaffar di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa, 10 Maret 2015.

Selama tiga hari, Rabu, 18 hingga Jumat pagi, 20 Februari 2015, menurut Direktur Operasional PT Angkasa Pura II (Persero) Djoko Murdjatmojo, total ada 44 penerbangan Lion Air yang mengalami delay, penundaan atau bahkan pembatalan penerbangan.

Berdasarkan catatan Tempo, penerbangan Lion Air dari Bandara Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten baru mulai normal pada Minggu, 22 Februari 2015.

Kementerian Perhubungan hari ini telah menyelesaikan audit terhadap Lion Air. Hasilnya, menurut Muzaffar, delay panjang Lion Air saat Tahun Baru Imlek pada Februari lalu salah satunya karena tak sinkronnya koordinasi antara bagian operasional pesawat dengan pemasaran. Lion menjual banyak tiket ketika Tahun Baru Imlek di saat ketersediaan pesawat yang siap operasi tak memadai. "Kalau marketing dan operasi nggak sinkron, pasti terjadi kekacauan," kata Muzaffar.

Atas temuan itu, menurut Muzaffar, Kementerian Perhubungan sudah meminta Lion Air Group untuk memisahkan antara operasional dan marketing maskapai digarap oleh masing-masing anak perusahaan Lion, yaitu Lion Air, Batik Air, dan Wings Air. Adapun saat delay terjadi, semua operasional dan marketing grup Lion dipegang oleh Integrated Operation Control Center Lion Air Group.

KHAIRUL ANAM

Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

5 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

9 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

10 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

14 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

15 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

16 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

19 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

21 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

27 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

27 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya