TEMPO Interaktif, Jakarta:Pembangunan Waduk Jatigede, Jawa Barat, akan menggunakan dana pinjaman dari Cina sekitar US$ 200 juta lebih atau berkisar Rp 2 triliun. Presiden saat ini ke sana (Cina) untuk mengusulkan pinjaman (tersebut), kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Kamis (28/7), usai acara pengukuhan ahli peneliti utama di bidang perumahan.Menurut Djoko, bila usulan pinjaman ini disetujui dan agreement-nya segera ditandatangani Menteri Keungan, maka tahun depan pinjaman diharapkan sudah bisa cair. Bunga yang harus dibayar Indonesia lebih rendah dari bunga pasar atau bunga pinjaman World Bank.Dengan pinjaman dari Cina ini bukan berarti para pekerja pembangunan Waduk Jatigede nanti juga akan berasal dari Cina seluruhnya. Makanya pagi-pagi saya sudah bilang untuk waduk jati ini persyaratan utamanya harus dikerjakan oleh pemborong Indonesia, tidak boleh semua orang Cina, tandasnya.Pihaknya, kata Djoko, sudah belajar dari pengalaman pembangunan Jembatan Suromadu. Pembangunan jembatan yang sebagian dananya juga berasal dari dana pinjaman China ini ternyata didominasi warga negara Cina.Pinjaman dari Cina ini, kata Djoko, diputuskan Menko Perekonomian untuk dialokasikan pada tiga sektor, yaitu pengembangan energi, pembangunan double track kereta api serta pembangunan Waduk Jatigede. Sebelumnya usulan pinjaman ke Cina sangat beragam jenisnya, namun Pemerintah Cina meminta untuk dibatasi. Khairunnisa