Garuda Dapat Pinjaman Siaga US$ 400 Juta

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 24 Februari 2015 20:19 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mendapat fasilitas bridging financing alias pinjaman jangka pendek dari dua bank di Timur Tengah. Dalam keterangannya kepada Bursa Efek Indonesia, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda, I.G.N. Askhara Danadiputra menyatakan pendanaan dari National Bank of Abu Dhabi dan Dubai Islamic Bank ini untuk jangka waktu 12 bulan.

“Fasilitas ini untuk menjembatani rencana pendanaan perseroan di 2015 sambil mempersiapkan rencana perseroan menerbitkan sukuk sebesar US$ 500 juta,” kata Askhara dalam keterangannya di situs Bursa Efek Indonesia.

Fasilitas pendanaan yang menggunakan skema syariah ini bernilai US$ 400 juta. Askhara mengatakan kedua bank berkomitmen menjadikan kerja sama pembiayaan ini sebagai back stop facility atau pinjaman siaga.

“Saat ini kedua institusi bank tersebut juga telah berkomitmen untuk menjadikan kerja sama pembiayaan ini sebagai back stop facility seandainya kondisi capital market tidak kondusif, sehingga dari sisi risiko pembiayaan menjadi minimal,” kata Askhara.

Perjanjian komitmen awal pendanaan ditandatangani pada Rabu, 18 Februari 2015. Sebelumnya, lembaga pemeringkat Fitch Ratings Indonesia menurunkan peringkat maskapai milik pemerintah ini dari A- menjadi BBB+. Penurunan yang sama juga diberikan kepada peringkat obligasi ‎Garuda IDR senilai Rp 2 triliun yang jatuh tempo pada 2018.

‎Peringkat Nasional BBB menunjukkan ‎suatu risiko gagal bayar yang relatif moderat untuk emiten atau kewajiban lain. Analis Fitch Erlin Salim mengatakan penurunan peringkat Garuda dipengaruhi pelemahan kinerja keuangan perusahaan akibat fluktuasi nilai tukar mata uang dan tingginya struktur biaya tetap.

BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE

Berita terkait

Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

15 Februari 2024

Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

Bank Indonesia (BI) mengumumkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal keempat tahun 2023 naik menjadi US$ 407,1 miliar.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Turun jadi USD 393,7 Miliar, BI: Pemerintah Bayar Pokok dan Bunga Tepat Waktu

15 November 2023

Utang Luar Negeri RI Turun jadi USD 393,7 Miliar, BI: Pemerintah Bayar Pokok dan Bunga Tepat Waktu

Bank Indonesia mengungkap utang luar negeri Indonesia pada triwulan ketiga 2023 turun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

BI: Utang Luar Negeri RI Agustus Turun Menjadi USD 395,1 Miliar

16 Oktober 2023

BI: Utang Luar Negeri RI Agustus Turun Menjadi USD 395,1 Miliar

Bank Indonesia mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Agustus 2023 turun dibandingkan dengan Juli 2023. Posisi ULN Indonesia pada akhir Agustus 2023 tercatat sebesar 395,1 miliar dolar AS, turun dibandingkan dengan akhir Juli 2023 yang mencapai 397,1 miliar dolar AS.

Baca Selengkapnya

Mengenal Current Ratio dan Cara Perhitungannya

13 September 2023

Mengenal Current Ratio dan Cara Perhitungannya

Current ratio adalah sebuah alat pengukur kemampuan suatu usaha dalam membayar kewajiban jangka pendek. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Sebut Kondisi BUMN Sehat, Erick Thohir Jelaskan Rumus Rasio Utang

17 Agustus 2023

Sebut Kondisi BUMN Sehat, Erick Thohir Jelaskan Rumus Rasio Utang

Erick Thohir menegaskan bahwa BUMN saat ini dalam kondisi sehat, tercermin dari terus menurunnya rasio utang.

Baca Selengkapnya

Garuda Terima Suntikan Pemerintah Rp 7,5 Triliun, Duit Dipakai untuk Restorasi Pesawat

20 Desember 2022

Garuda Terima Suntikan Pemerintah Rp 7,5 Triliun, Duit Dipakai untuk Restorasi Pesawat

Pada April lalu, bos Garuda menekankan PMN tidak akan digunakan untuk membayar utang-utang perseroan.

Baca Selengkapnya

Garuda Terima PMN Rp 7,5 Triliun, Restrukturisasi Ditargetkan Selesai Akhir Tahun

20 Desember 2022

Garuda Terima PMN Rp 7,5 Triliun, Restrukturisasi Ditargetkan Selesai Akhir Tahun

Pemerintah mengucurkan PMN Rp 7,5 triliun kepada Garuda setelah perusahaan maskpai itu lolos penundaan kewajiban pembayawan utang (PKPU).

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Ingin PMN Rp 7,5 Triliun Segera Cair Agar Bisa Tambah Pesawat dan Karyawan

6 Desember 2022

Bos Garuda Ingin PMN Rp 7,5 Triliun Segera Cair Agar Bisa Tambah Pesawat dan Karyawan

Pemerintah akan mengucurkan PMN kepada Garuda senilai Rp 7,5 triliun pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Jelang KTT G20, Garuda Optimalkan Kelancaran Operasional Penerbangan di Bali

11 November 2022

Jelang KTT G20, Garuda Optimalkan Kelancaran Operasional Penerbangan di Bali

Masyarakat diimbau secara berkala melakukan pengecekan jadwal penerbangan, khususnya pada periode gelaran KTT G20.

Baca Selengkapnya

Indonesia Lama Menjadi Pasien IMF

21 Oktober 2022

Indonesia Lama Menjadi Pasien IMF

Menurut IMF tindakan yang harus segera didahulukan untuk mengatasi krisis moneter 1998 adalah memecahkan masalah utang swasta luar negeri.

Baca Selengkapnya