Asosiasi Agen Perjalanan Minta Jonan Tegas ke Lion Air  

Reporter

Jumat, 20 Februari 2015 14:19 WIB

Penumpang Lion Air mengamuk di terminal 3 Bandara Seokarno Hatta, Tangerang, Banten, 20 Februari 2015. Mereka mengamuk akibat tidak adanya kejelasan nasib mereka. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Agen Perjalanan dan Tur Indonesia (Asita) Jakarta menilai keterlambatan penerbangan maskapai Lion Air yang terjadi sejak Rabu kemarin mencoreng citra penerbangan Indonesia. Asosiasi meminta pemerintah tegas menertibkan maskapai.

"Ini citra buruk penerbangan Indonesia. Ini bakal berulang kalau pemerintah tidak tegas turun tangan," kata Wakil Ketua Asita Jakarta, Rudiana, seperti dikutip kantor berita Antara, Jumat, 20 Februari 2015.

Menurut Rudiana, keterlambatan jadwal atau delay penerbangan Lion Air kali ini bukanlah yang pertama. Maskapai penerbangan tersebut bahkan disebutnya memang sudah punya citra buruk soal delay. "Ini tidak boleh terjadi sampai seperti ini, sangat memalukan. Masak, itu landasan pacu dipenuhi orang seperti terminal bus," katanya.

Rudiana meminta ketegasan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menertibkan maskapai penerbangan yang ada agar tidak terus merugikan masyarakat. Pasalnya, hak konsumen sering terabaikan akibat delay seperti itu.

Pemerintah, kata dia, punya aturan dan regulasi untuk menertibkan maskapai-maskapai ini supaya tidak merugikan konsumen. “Itu, kan, ada aturannya, telat berapa jam dikasih apa. Itu yang harus ditegaskan," katanya.

Lebih lanjut, aturan di mana maskapai harus menyediakan pesawat cadangan atau pengoperan ke maskapai lain juga harus ditegaskan dalam peristiwa seperti yang sedang terjadi. "Itu ada aturannya. Kalau tidak dijalankan dan ditegaskan, bakal terus berulang," ujarnya.

Sejak Rabu kemarin, ribuan calon penumpang Lion Air telantar akibat delay belasan penerbangan maskapai milik anggota Dewan Penasihat Presiden, Rusdi Kirana, itu. Tidak hanya penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, penumpang di sejumlah daerah juga terdampak delay. Bahkan rentetan keterlambatan telah merembet ke maskapai lain.

Kepada Tempo semalam, Direktur Utama Lion Air Edward Sirait mengatakan pihaknya tidak berpangku tangan atas nasib penumpang telantar di Bandar Udara Soekarno-Hatta. Ia mengaku selalu berkoordinasi dengan pihak Bandara terkait dengan rencana apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah ini.

AGUSSUP






Advertising
Advertising

Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

3 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

7 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

8 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

12 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

14 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

14 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

17 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

19 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

21 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

25 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya