TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 18 Februari 2015, dibuka meningkat sebesar 35,25 poin menyusul ekspektasi perekonomian Indonesia yang positif pada tahun ini.
IHSG BEI dibuka menguat sebesar 35,25 poin atau 0,66 persen ke posisi 5.372,75. Sementara itu indeks 45 saham unggulan (LQ45) naik sebesar 8,91 poin atau 0,96 persen ke posisi 938,59.
"Langkah Bank Indonesia menurunkan tingkat suku bunga acuan (BI rate) dapat mendorong perekonomian domestik sehingga mendorong IHSG BEI bergerak menguat," kata analis Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, di Jakarta, Rabu.
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada Selasa memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin dari 7,75 persen menjadi 7,5 persen dengan suku bunga "lending facility" tetap pada level 8 persen dan suku bunga "deposit facility" turun 25 basis poin menjadi 5,5 persen.
Purwoko Sartono menambahkan bahwa penurunan BI rate itu juga merupakan indikasi inflasi pada tahun 2015 ini akan terkendali. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 melalui sidang paripurna yang digelar Jumat lalu, inflasi diasumsikan sebesar 5 persen.
Dari eksternal, lanjut dia, data harga rumah baru di Cina meningkat. Hal itu sebagai dampak dari penurunan suku bunga kredit dan merupakan sinyal dari pemulihan ekonomi di Negeri Tirai Bambu itu.
"Hari ini kami proyeksikan indeks BEI berpeluang untuk kembali menguat seiring dengan sentimen yang cukup positif baik dari dalam negeri dan eksternal," katanya.
Untuk bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 60,59 poin (0,24 persen) ke 24.845,47, indeks Bursa Nikkei naik 169,81 poin (0,94 persen) ke 17.845,47, dan Straits Times menguat 13,84 poin (0,38 persen) ke posisi 3.429,70.
ANTARA
Berita terkait
Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM
1 hari lalu
Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.
Baca SelengkapnyaBI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi
1 hari lalu
Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.
Baca SelengkapnyaSamuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu
1 hari lalu
IHSG menutup sesi di level 7,328.1 atau +1,12 persen.
Baca SelengkapnyaBI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen
2 hari lalu
Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen
Baca Selengkapnya6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global
2 hari lalu
Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?
Baca SelengkapnyaSamuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1
2 hari lalu
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melanjutkan pergerakan positifnya
Baca SelengkapnyaIHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS
4 hari lalu
IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)
Baca SelengkapnyaSamuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan
4 hari lalu
IHSG melemah di sesi pertama hari ini, menutup sesi di level 7,082.9 atau -0,22 persen.
Baca SelengkapnyaSurvei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat
5 hari lalu
Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.
Baca SelengkapnyaIHSG Pekan Depan Diprediksi Menurun Terbatas, Berikut Rekomendasi Saham Pilihan
6 hari lalu
Dinamika kebijakan Bank Sentral Amerika diprediksi masih memberi pengaruh pada penurunan IHSG pekan depan
Baca Selengkapnya