Bobol Bank, Hacker Pakai Teknologi Canggih Sepanjang Sejarah

Reporter

Selasa, 17 Februari 2015 09:56 WIB

Ilustrasi hacker. Venturebeat.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok pembobol jaringan perbankan antarnegara diperkirakan berhasil merampok uang US$ 1 miliar atau sekitar Rp 12 triliun dari ratusan bank dan lembaga keuangan di Amerika Serikat, Jerman, Cina, dan Ukraina sejak 2013.

Direktur operasi perusahaan antivirus Kaspersky Labs, Christopher Dogget, mengatakan kelompok yang disebut Carnabak ini menggunakan metode peretasan lebih canggih daripada yang sebelumnya ada.

"Kami melihat kejahatan dunia maya jenis ini berada di level yang berbeda dari kejahatan lain," ujar Dogget kepada CNN, Senin, 16 Februari 2015.

Kelompok ini menggunakan program penyusup bernama Botnets, yang masuk melalui sampah surat elektronik alias spam pribadi pegawai bank. Surat elektronik yang terbuka akan menjadi pintu masuk pembobol ke jaringan internal bank.

Dengan akses ini, peretas juga mampu mengendus sensor Antifraud di jaringan internal bank. Akhirnya, alarm internal bank atas pergerakan virtual yang mencurigakan menjadi nonaktif, sehingga pembobol bisa memindahkan uang tanpa diketahui pihak bank.

Sedangkan untuk dana nasabah, pembobol meretas rekening dan ATM dengan kode rahasia. Kode ini dapat mencocokkan informasi rekening nasabah dengan PIN, sehingga uang lebih mudah diraup.

Berdasarkan hasil investigasi Interpol, Europol, dan Kaspersky, peretas memakan waktu rata-rata dua-empat bulan untuk merusak jaringan komputer dan membobol bank. Kaspersky menemukan bukti lebih dari US$ 300 juta dana nasabah raib, sisanya adalah dana internal bank.

Uang yang sudah didapat dipindahkan pembobol melalui jaringan antarbank bernama SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication). Kaspersky mencatat, pemindahan dilakukan berkali-kali ke sejumlah rekening di berbagai negara dengan cepat.

Fox IT, perusahaan keamanan Internet asal Belanda, menduga para peretas ini berasal dari kelompok kecil asal Rusia. Diduga, kelompok yang sama juga mendalangi perampokan sejumlah bank Rusia tahun lalu.

CNN | ROBBY IRFANY

Berita terkait

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

9 hari lalu

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

Perusahaan keamanan siber McAfee berhasil mengidentifikasi penipuan model baru oleh hacker yang menarget para gamer.

Baca Selengkapnya

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

14 hari lalu

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

36 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

5 Maret 2024

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

Kepala Departemen Regional Bank Indonesia (BI) Arief Hartawan menyatakan perlunya menjaga inflasi pangan agar kenaikannya tidak melebihi 5 persen.

Baca Selengkapnya

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

4 Maret 2024

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

Situs Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian atau Kemenko Perekonomian diduga mengalami peretasan pada Minggu, 3 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

22 Februari 2024

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

Data IBM menunjukkan bahwa phising mendominasi kejahatan atau serangan siber di tingkat global, setara sampai 36 persen.

Baca Selengkapnya

Pembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir

21 Februari 2024

Pembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir

Google meningkatkan fitur keamanan Chrome yang sudah dipakai mayoritas pengguna internet.

Baca Selengkapnya

Dosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya

17 Februari 2024

Dosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya

KPU mengakui ada perbedaan hasil antara penghitungan suara sementara dari Formulir C dengan yang ditampilkan Sirekap dari ribuan TPS.

Baca Selengkapnya

Data PT KAI Diduga Dibobol Hacker, Pengamat Ingatkan Keamanan Siber Tak Hanya Infrastruktur

19 Januari 2024

Data PT KAI Diduga Dibobol Hacker, Pengamat Ingatkan Keamanan Siber Tak Hanya Infrastruktur

Pengamat menyebutkan dalam melihat kasus data PT KAI yang diduga dibobol hacker, tidak bisa hanya menyoroti satu sisi yakni infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Pengamat Siber Temukan Data Kredensial PT KAI yang Dibobol Hacker Stormous

18 Januari 2024

Pengamat Siber Temukan Data Kredensial PT KAI yang Dibobol Hacker Stormous

82 kredensial karyawan PT KAI yang bocor, hampir 22,5 ribu kredensial pelanggan, dan 50 kredensial dari karyawan perusahaan lain yang bermitra dengan PT KAI.

Baca Selengkapnya