Rencana Bea Keluar Bikin Harga Rumput Laut Anjlok

Reporter

Senin, 16 Februari 2015 21:16 WIB

Warga berlomba memkan Lawi-lawi (rumput laut) pada festival Pulau Sandrobengi, Kabupaten Takalar, Sulsel, Sabtu 11 Oktober 2014. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) menolak usulan Kementerian Perdagangan ihwal pengenaan bea keluar atas rumput laut Indonesia. Ketua ARLI Safari Azis menilai rencana ini berpotensi mengancam produksi rumput laut nasional.

"Kami merasa dibohongi. Sudah enam bulan kami diskusi dengan Kemendag tentang pentingnya ekspor rumput laut," ujar Safari, Senin, 16 Februari 2015.

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel pekan lalu mengajukan usul pengenaan bea keluar terhadap rumput laut jenis E. Cottonii sebesar 21 persen, Gracilaria 44 persen, dan spinosum 12 persen. Pengenaan bea keluar ini bertujuan menggenjot industri hilir rumput laut nasional. Selama ini produksi rumput laut Indonesia lebih banyak dijual untuk pasar luar negeri.

Menurut Sekretaris Jenderal ARLI Mursalim, kebutuhan rumput laut kering nasional pada 2014 hanya 87.429 ton. Jumlah ini sangat jauh bila dibandingkan dengan produksi rumput laut yang mencapai 1.000.000 ton. "Jika mengandalkan permintaan nasional, produksi akan jatuh," kata Mursalim.

Saat ini saja, kata dia, harga ekspor rumput laut jatuh hingga Rp 4.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp 7.000-9.000 per kilogram. Jika pengenaan bea keluar diberlakukan, kata dia, negara pembeli rumput laut nasional, seperti Cina, mengalihkan pembelian ke negara lain, seperti India, Bangladesh, atau Vietnam.

Padahal produksi rumput laut Indonesia saat ini meningkat dengan pertumbuhan 11 persen per tahun. Jika bea keluar dikenakan, kata Mursalim, pertumbuhan tahun ini akan negatif. "Akan anjlok sekali," ujar Mursalim.

ROBBY IRFANY

Berita terkait

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

2 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

2 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

3 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

8 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

8 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

8 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

10 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

11 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

13 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

14 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya