Wali Kota Tegal, Siti Masitha Soeparno, turut berorasi mendukung nelayan dalam aksi menolak semua Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, yang dinilai menyusahkan nelayan di Tegal, Jawa Tengah, 28 Januari 2015. TEMPO/Dinda Leo Listy
TEMPO.CO , Jakarta: Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan akan berencana menenggelamkan kapal asing dalam waktu dekat ini di Batam.
"Kapal Thailand bobotnya 300 gross ton," ujar Susi di kantornya, Jumat, 6 Januari 2015.
Kapal illegal tersebut bernama Sudita atau KM. Laut Natuna 28. Berdasarkan data dari Direktorat Pengawasan Sumber Daya Laut dan Perikanan, kapal tersebut ditangkap di perairan Natuna pada 30 Oktober 2014 lalu. Kapal ini ditangkap karena melanggar banyak aturan di antaranya tidak memiliki Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI), berbendera rangkap atau double flagging, dan menggunakan alat tangkap terlarang.
Kapal ini mengangkut 12 Anak Buah Kapal dan Nahkoda asal Thailand bernama Sangwian Srisom. Setelah melewati proses pengadilan di Batam, kapal yang mengangkut 12 anak buah kapal asal Thailand ini telah berketetapan hukum tetap dan diputuskan untuk ditenggelamkan. Rencananya penenggelaman tersebut dilakukan dengan bantuan TNI AL.
Kebijakan penenggelaman kapal ini sebelumnya juga sempat heboh karena merupakan gebrakan Susi untuk menjaga kedaulatan maritim perairan Indonesia. Aksi ini juga untuk memberikan efek shock theraphy bagi kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia
