TEMPO.CO, Subang Jaya - Niat pemerintah Indonesia memiliki mobil nasional tampaknya segera menjadi kenyataan. Hal ini terlihat dari penandatanganan nota kesepahaman yang dilakukan secara bilateral oleh Malaysia dan Indonesia.
Negeri Jiran mengusung pabrik mobil andalannya, Proton. Sedangkan Indonesia mengandalkan PT Adiperkasa Citra Lestari yang dimiliki oleh bekas Kepala Badan Intelijen Negara Abdullah Mahmud Hendropriyono.
Penandatanganan MoU dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Najib Tun Razak; serta bos Proton, Mahathir Mohamad.
Surat perjanjian ditandatangani langsung oleh Hendropriyono dan CEO Proton Daruk Abdul Harith Abdullah di markas Proton. Selain pemimpin negara, Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Herman Prayitno dan Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Seri Zahrain Mohamed Hashim juga hadir.
Kunjungan dan jalinan kerja sama pembuatan mobil nasional ini termasuk dalam rangkaian jadwal Presiden Jokowi pada kunjungan kerja pertamanya ke Malaysia. Tidak hanya membuat mobil nasional, Presiden Jokowi juga berminat turut serta membuat mobil ASEAN.
Belum ada informasi lebih lanjut ihwal teknis kerja sama tersebut. Tempo sudah berupaya menghubungi pihak Hendropriyono, termasuk asistennya yang bernama Ade Mustika, tapi belum mendapat respons.