Layar elektronik Indeks Harga Saham Gabungan, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 16 Januari 2015. ANTARA/Puspa Perwitasari
TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil melaju 31,55 poin (0,60 persen) ke level 5.323,27, terdorong kenaikan saham-saham perbankan dan infrastruktur pada sesi I. Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Tiesha Narandha Putri, berpendapat kedua saham tersebut terpengaruh peningkatan harga minyak dunia dan kebijakan pelonggaran moneter bank sentral Australia (Reserve bank of Australia/RBA).
Saham PGAS melonjak 2,8 persen menjadi Rp 5.350 per lembar saham, diiringi saham BBCA yang meningkat 1,5 persen ke level Rp 13.700 per lembar saham, dan BBNI yang naik 3,9 persen menjadi Rp 6.675 per lembar saham. “Saham oil and gas, seperti PGAS, sedang diuntungkan harga minyak dunia ke atas level US$ 50,” ucapnya.
Tindakan RBA yang memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin berdampak positif pada saham perbankan. Merendahnya suku bunga RBA tersebut dianggap Tiesha membangun peluang terjadinya peningkatan dana investasi dari Negeri Kanguru menuju Indonesia.
Hingga akhir perdagangan siang, tercatat nilai saham yang berpindah tangan sebesar Rp 3,345 triliun, transaksi sebanyak 2.681 lembar saham, dan jumlah frekuensi 135.580 kali. Investor asing pun kembali berhasil membukukan pembelian bersih senilai Rp 491 miliar.
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.