Menteri Susi Beri Transisi Aturan Larangan Pukat  

Reporter

Editor

Agoeng Wijaya

Senin, 2 Februari 2015 16:28 WIB

Dua orang pria berdiri diatas pukat harimau yang berisikan ikan. Twitter.com/@susipudjiastuti

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan membuka peluang adanya masa transisi untuk pemberlakuan larangan penggunaan alat tangkap ikan pukat hela (trawls) dan pukat tarik (seine nets). Sebelumnya, larangan tersebut diberlakukan mulai 9 Januari 2015 lewat terbitnya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2. "Mungkin sampai September tahun ini," kata Sekretaris Jenderal KKP Sjarief Widjaja di kantor kementerian pada Senin, 2 Februari 2015.

Masa transisi tersebut diharapkan dapat meredakan gelombang protes dari nelayan-nelayan dan perusahaan ikan di daerah-daerah. Mereka menganggap peraturan ini merugikan karena selama ini alat-alat tersebut yang mereka gunakan untuk beroperasi. Pembelian alat tangkap baru yang ramah lingkungan akan menambah pengeluaran serta membutuhkan waktu lagi untuk penyesuaian. (Baca: Saran Greenpeace untuk Menteri Susi Pudjiastuti)

Pada pertemuan dengan Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) dan Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, menegaskan ia tak akan mencabut peraturan tersebut. Pemerintah hanya akan menyediakan masa peralihan agar perusahaan dan nelayan mempersiapkan diri. "Lewat masa transisi tak boleh ada lagi," kata dia. (Baca: Efek Moratorium, Ikan di Perairan Sorong Melimpah)

Selama masa transisi, pemerintah akan mendefinisikan ulang jenis-jenis alat yang dilarang, kemudian mensosialisasikannya kepada nelayan dan pengusaha ikan seluruh Indonesia. Pemerintah juga menjanjikan kemudahan dalam pengurusan fasilitas ke bank dan mengkondisikan iklim usaha yang sehat. Para pengusaha dan nelayan pun masih diperbolehkan untuk menggunakan alat-alat yang dilarang. Namun, setelah peralihan, diharapkan pengusaha dan nelayan sudah menggunakan alat yang ramah lingkungan. "Cukuplah delapan bulan ini nabung-nabung dan persiapan," kata Sjarief. (Baca: Lima Hari, Menteri Susi Tangkap 14 Kapal Ikan)

Ketua KNTI Riza Damanik mengharapkan selama delapan bulan masa transisi itu, pemerintah dapat menjalankan persiapan sehingga aplikasi peraturan menteri berjalan lancar. Selain pemberian insentif dan pendefinisian, ia berharap pemerintah mempertegas hubungan kerja antara pengusaha ikan dan anak buah kapal. "Jangan setelah ini ABK lantas diperlakukan semena-mena. Harus dibuatkan perjanjian hubungan kerja yang jelas," katanya.

URSULA FLORENE SONIA

Terpopuler:
Ini Daftar Calon Baru Kapolri di Tangan Kompolnas
Diejek Tiap Hari, Berat Badan 228 Jadi 88 Kilogram
Sidang Gugatan Budi Besok, Lonceng Kematian KPK?
Posisi Budi Gunawan Dinilai Mirip Calon Berzina
Kampus Bergerak, Galang Dukungan Selamatkan Jokowi

Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

4 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

4 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

7 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

15 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

25 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

26 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

39 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

39 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

39 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

45 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya