PLTU Paiton Pecat Puluhan Petugas Kebersihan
Editor
Kukuh S Wibowo Surabaya
Kamis, 22 Januari 2015 20:45 WIB
TEMPO.CO, Probolinggo-Sebanyak 45 petugas cleaning service di Pembangkit Listrik Tenaga Uap Paiton, Kabupaten Probolinggo dipecat mulai awal Januari 2015. Dalam proses rekrutmen berikutnya, mereka dinyatakan tidak lolos tes psikologi untuk kembali bekerja di perusahaan Badan Usaha Milik Negara itu.
Sebagian besar petugas kebersihan ini telah lebih dari empat tahun bekerja di perusahaan subkontraktor yang berbeda-beda. Beberapa di antaranya bahkan sampai belasan tahun. (Baca berita terkait: Pemilik Saham Baru PLTU Paiton Tak akan PHK Karyawan)
Selama ini status mereka di bawah bendera PT ISS Indonesia yang berkantor di Surabaya. Priyono, salah seorang korban pemutusah hubungan kerja, mempertanyakan keputusan yang diambil perusahaan atas nasibnya dan kawan-kawan.
"Status kami dalam pekerjaan PT ISS di Paiton adalah karyawan tetap yang terikat dengan perjanjian kerja dalam waktu tidak tertentu, sebagaimana perjanjian kerja sama karyawan dengan manajemen PT ISS," kata Priyono, Kamis, 22 Januari 2015. (Baca: PLTU 3 Paiton Tambah 5 Persen Listrik Jawa-Bali )
Menurut Priyono, pemutusan hubungan kerja oleh manajemen PT ISS itu tidak sesuai Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Sebab dalam undang-undang tersebut dinyatakan bahwa pemutusah hubungan kerja hanya bisa dilakukan bila pekerja melanggar peraturan perusahaan, perusahaan pailit dan masa kontrak telah berakhir. "Sekarang ini tidak satupun dari alasan itu terpenuhi," katanya.
Mengenai rencana rekrutmen tenaga kebersihan baru oleh PT ISS, Priyono mengaku tidak mendapatkan informasi yang jelas. Karena itu, kata dia, karyawan juga tidak yakin bahwa proses pemutusan hubungan kerja yang dilakukan sudah dikomunikasikan dan disampaikan kepada pihak-pihak terkait sebagaimana diatur prosesnya dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan.
Manajer PT ISS Paiton Made Yudistira belum bisa dikonfirmasi. Pesan singkat yang dikirim Tempo belum dibalas. (Baca pula: Karyawan PJB Tolak Privatisasi Pembangkit)
DAVID PRIYASIDHARTA
Berita Terpopuler:
Dua Sebab AirAsia Meroket Tiba-tiba Sebelum Jatuh
Bocoran VCR: Alarm AirAsia Menjerit Sebelum Jatuh
Bocoran VCR, AirAsia Tak Diserang Teroris
Gubernur BI Ngotot Pertahankan BI Rate
Rachmat Gobel Larang Penjualan Bir di Minimarket
Banjir Stimulus, Rupiah Menguat