Penjual bensin eceran membawa jerigen yang telah penuh diisi BBM bersubsidi di SPBU Karangturing, Indramayu, Jawa Barat. Senin, 17 November 2014. TEMPO/Aditya Herlambang
TEMPO.CO,Jakarta - Harga baru Premium dan solar bersubsidi yang diumumkan pemerintah hari ini membuat galau sejumlah pedagang bensin eceran di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. "Harganya tanggung," kata Haji Abdul Rozak, pengecer bensin di Kota Bangkalan, Rabu, 31 Desember 2014.
Harga Premium yang turun dari Rp 8.500 menjadi Rp 7.600 per liter dinilai menyulitkan pedagang bensin eceran dalam menentukan harga jual. Menurut Rozak, jika harga bensin eceran dipatok Rp 8.000, keuntungan dianggap terlalu kecil. Sedangkan jika bensin dijual Rp 8.500, pedagang kesulitan memberi uang kembalian.
Adapun Humaidi, pengecer lain, mengeluhkan pengumuman perubahan harga BBM yang mendadak tersebut. Dia khawatir merugi. Sebab, stok bensin di kiosnya saat ini masih melimpah. "Masih ada 100 literan," katanya.
Jika bensin itu tidak habis sampai pukul 00.00 WIB, Humaidi akan merugi karena besok dia harus menjual dagangannya dengan harga baru. Padahal bensin tersebut dibeli dengan harga lama. "Kalau dipaksakan tetap dijual Rp 9 ribu, tak akan laku," ucapnya.
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
27 Februari 2024
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.