Kadin: Perubahan Harga BBM Cukup Pakai Spidol
Editor
Maria Rita Hasugian
Rabu, 31 Desember 2014 10:25 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Perdagangan, Distribusi, dan Logistik Natsir Mansyur mengatakan rencana pengumuman perubahan harga baru bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang akan dilakukan pemerintah pagi ini, sebaiknya tidak melibatkan menteri atau pejabat negara. “Fokus aja pada pekerjaannya, harusnya cukup perusahaan negara terkait,” ujarnya, saat dikonfirmasi, Rabu, 31 Desember 2014.
Pola perubahan harga BBM secara fleksibel yang dirancang pemerintah perlu dimaklumi masyarakat, sehingga setiap perubahan harga yang diakibatkan dari perkembangan minyak dunia, bisa langsung diaplikasikan di setiap stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) tanpa mengganggu jalannya pelayanan. “Di negara maju cukup pakai spidol ditempel, perusahaan BUMN-nya tinggal intruksikan semua pengelolanya, masyarakat pasti tahu,” ujarnya. (Baca: Harga Baru BBM Bersubsidi Diumumkan Hari Ini)
Natsir mencontohkan, pemerintah Cina, Vietnam, dan Thailand tidak pernah melibatkan diri dalam setiap pengumuman perubahan harga minyak, perubahan harga BBM hanya dilakukan oleh pejabat terkait di perusahaan minyak milik negara. “Biasakan masyarakat itu dengan perubahan harga agar tidak kaget,” katanya.
Untuk itu, lembaganya meminta pemerintah mendelegasikan setiap pengumuman perubahan harga minyak dalam negeri kepada Pertamina, sehingga pola kerja setiap kementerian tidak terganggu. “Naik dan turun itu sudah biasa, mereka bahkan setiap hari bisa berubah harga karena masyarakatnya sudah melek informasi,” ujarnya. (Baca:Faisal Basri: Indonesia Satu-satunya Pengimpor RON 88 )
Pagi ini, bertempat di Kantor Menteri Koordinator Perekonomian, kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, pemerintah berencana mengumumkan perubahan harga BBM bersubsidi, penurunan minyak dunia saat ini, ikut merevisi harga jual minyak pemerintah, padahal baru pertengahan November lalu harga BBM mengalami kenaikan Rp 2.000 untuk setiap liternya, dimana untuk harga baru Premium menjadi Rp 8.500 dari sebelumnya Rp 6.500 dan solar menjadi Rp 7.500 dari sebelumnya Rp 5.500.
JAYADI SUPRIADIN
Baca juga:
Air Asia, Ditemukan Serpihan Pesawat di 3 Lokasi
Tim Pencari Air Asia Temukan Benda Mirip Pelampung
Diduga Korban Air Asia, 1 Mayat Berkulit Putih
Air Asia, Bangkai Pesawat Ada di Selat Karimata