Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Panglima TNI Jenderal Moeldoko (kiri) dan Kepala BIN Marciano Norman (kanan) beri keterangan pers tentang kecelakaan pesawat Air Asia di Sorong, Papua Barat, 28 Desember 2014. Jokowi telah memerintahkan Badan SAR Nasional, Komite Nasional Kesalamatan Transportasi, TNI dan Polri untuk membantu proses pencarian pesawat tersebut. ANTARA/Prasetyo Utomo
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mendadak bertolak dari Istana Merdeka ke Surabaya untuk menemui keluarga korban pesawat Air Asia. Jokowi harus pamit kepada miliarder George Soros yang tengah bertamu di Istana Merdeka. (Baca: Korban AirAsia, Tim SAR Sempat Sentuh Tangan Jasad)
"Karena lokasi Air Asia sudah ditemukan, beliau mau bertemu dengan keluarga korban untuk memberikan dukungan moral," kata Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, yang menemani Jokowi dalam pertemuan dengan Soros di Istana Merdeka, Selasa, 30 Desember 2014.
Sekitar pukul 14.00 WIB, Jokowi menerima George Soros di Istana Merdeka. Namun setengah jam kemudian, Biro Pers Istana mendata wartawan yang akan ikut dengan Jokowi melakukan kunjungan ke Pangkalan Bun dan Surabaya. Jokowi terlihat keluar dari Istana Merdeka pada pukul 15.00 WIB. Setengah jam kemudian, Soros baru keluar dari Istana.
Sofyan mengaku tidak tahu, apakah Jokowi akan melakukan kunjungan ke dua tempat sekaligus, yaitu ke Pangkalan Bun dan Surabaya. "Mungkin ke Pangkalan Bun dulu baru ke Surabaya, karena beliau tadi mau pergi melihat lokasi," ujarnya. (Baca: 3 Mayat Diduga Korban Air Asia Ditemukan Basarnas)
Pesawat Air Asia QZ8501 hilang dari pantauan radar otoritas penerbangan di Indonesia pada Ahad pagi, 28 Desember 2014. Pesawat jurusan Surabaya-Singapura yang mengangkut 155 penumpang dan 7 awak ini, terakhir kali terekam berada di atas perairan Belitung pada pukul 06.16 waktu setempat. Kini tim evakuasi menemukan jasad penumpang dan serpihan pesawat di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.