Franky Sibarani Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) saat dilantik di Istana Negara, 27 NOvember 2014. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan minat investasi menjelang pergantian tahun terus meningkat. "Berdasarkan sistem yang baru (online system), memang cukup besar peningkatan itu," ujarnya di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Senin, 29 Desember 2014.
Menurut Franky, jika sebelumnya peminat investasi yang tercatat BKPM hanya berkisar 60-70 investor per hari, kini melonjak hampir dua kali lipat. "Sekarang ini bisa 100 sampai 120 investor," paparnya.
Beberapa sektor yang menjadi tujuan investasi adalah energi listrik, pertanian, maritim, serta industri padat karya. Khusus sektor industri, lembaganya menargetkan tercapainya pembukaan lapangan kerja hingga 2 juta tenaga kerja.
Mengutip data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) periode Oktober hingga 23 Desember 2014, peminat sektor listrik sebanyak enam perusahaan. Namun baru satu perusahaan menyampaikan komitmen investasi sebesar US$ 550 juta.
Selanjutnya sektor maritim sebanyak empat perusahaan, dua perusahaan telah menyampaikan komitmen investasi senilai US$ 4,15 miliar. Sedangkan di sektor pertanian - terutama untuk hilirisasi CPI, karet dan kakao - ada dua perusahaan yang menyatakan minat dan komitmennya dengan nilai investasi US$ 855 juta.
Airlangga Bertemu Bos LG di Korea Selatan, Bahas Investasi Teknologi
17 jam lalu
Airlangga Bertemu Bos LG di Korea Selatan, Bahas Investasi Teknologi
Menteri Koordinator Bidang Teknologi, Airlangga Hartarto bertemu pimpinan PT LG CNS, Shingyoon Hyun di Seoul, Korea Selatan. Ia berharap kerja sama di bidang investasi teknologi antara LG dan Sinar Mas Group dapat selesai sesuai target.
Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat
4 hari lalu
Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.