Premium Dihentikan, Menteri Energi Tanya Rini Soemarno

Reporter

Senin, 22 Desember 2014 06:00 WIB

Dari kiri: Rini Soemarno (Menteri BUMN), Dwi Sutjipto (Direktur Utama Pertamina), dan Sudirman Said ( Menteri ESDM). TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan akan mempelajari rekomendasi dari Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi. Tim Reformasi merekomendasikan penghentian impor Ron 88 atau Premium."Kami akan mempelajari dan mencerna baik rekomendasi tersebut, sesudah itu saya perlu mendiskusikan dengan para pihak," kata Sudirman dalam pesan pendeknya kepada Tempo, Ahad, 21 Desember 2014. (Baca: Lima Bulan Lagi, Impor Premium Distop)

Menurut Sudirman, diskusi tersebut perlu dilakukan dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, PT Pertamina, serta Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi. "Ini sifatnya masukan untuk perbaikan, jadi harus diterima dengan tangan terbuka. Tapi implementasinya harus mempertimbangkan situasi dan kondisi," ujarnya. (Baca: Tim Anti-Mafia Migas: Stop Impor Premium!)

Tim Reformasi Tata Kelola Minyak merekomendasikan penghentian impor Premium. Dia beralasan pengadaan bahan bakar minyak bersubsidi ini tak transparan, sehingga masyarakat tak bisa membandingkan harga BBM di dalam negeri dengan di pasar. "Rekomendasi sudah kami sampaikan ke Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada Jumat kemarin," kata Ketua Tim Reformasi Faisal Basri.

Menurut Faisal, rekomendasi ini perlu disampaikan karena kerap terjadi kontroversi di masyarakat, baik dari segi besaran subsidi maupun proses pengadaannya. Ia mengatakan setiap orang punya berbagai versi mengenai berapa sebenarnya harga BBM subsidi. "Barangkali kami bisa membuat formulasi subsidi BBM yang lebih transparan," ujarnya.

Faisal mengatakan selama ini untuk mendapatkan Premium, negara perlu mengeluarkan anggaran yang lebih besar. Sebab, produk tersebut sudah tak beredar lagi di pasaran. Alhasil, untuk memperoleh Premium diperlukan proses pencampuran (blending) Naptha dengan persentase tertentu dengan bensin yang kualitasnya lebih tinggi, misalnya Ron 92.

Penghentian impor Premium ini, menurut Faisal, menjadi solusi untuk mencegah munculnya potensi kartel. Selama ini Indonesia menjadi satu-satunya negara yang membeli Premium, sayangnya tak memiliki kuasa sedikit pun untuk proses pembentukan harga di pasar. "Otomatis potensil kartel berkurang kalau kita langsung membeli Ron 92 dengan harga yang standar di MOPS (Mid Oil Platts Singapore)," ujarnya.

AYU PRIMA SANDI

Berita Terpopuler
Kalau Lapindo Salah, Kamu Pikir Jokowi Mau'
Muhammadiyah Tak Haramkan Muslim Ucapkan Natal

10 Penemuan Ilmiah Paling Menghebohkan 2014

Faisal Basri: Premium Lebih Mahal dari Pertamax







Berita terkait

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

2 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

13 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya

Sudirman Said Ajak Para Tokoh Bersatu Selesaikan Tantangan Pasca Pilpres 2024

14 hari lalu

Sudirman Said Ajak Para Tokoh Bersatu Selesaikan Tantangan Pasca Pilpres 2024

Setelah semua proses pilpres 2024 dan sidang sengketa di MK berakhir, kata dia, penting bagi para tokoh bangsa untuk berkumpul guna merumuskan solusi.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

17 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

19 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

37 hari lalu

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

Nicke Widyawati mengatakan Pertamina tidak hanya mengejar keuntungan. Sudah dua bulan perusahaan menahan kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya

Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

37 hari lalu

Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan mengatakan Pertamina menahan harga BBM dengan mempertimbbangkan kondisi daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said: Korupsi Merajalela dan KPK Dilumpuhkan di Era Jokowi

56 hari lalu

Sudirman Said: Korupsi Merajalela dan KPK Dilumpuhkan di Era Jokowi

TImnas Amin menyinggung masalah-masalah yang terjadi selama pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said: Semua Cara Perlu Dilakukan untuk Buktikan Dugaan Kecurangan Pemilu 2024

56 hari lalu

Sudirman Said: Semua Cara Perlu Dilakukan untuk Buktikan Dugaan Kecurangan Pemilu 2024

Cara konvensional maupun cara baru bisa dilakukan untuk mengungkap dugaan kecurangan pemilu 2024 menurut Sudirman Said.

Baca Selengkapnya

BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan

6 Maret 2024

BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan

Harga BBM dan listrik dipastikan tidak naik hingga Juni 2024. Ekonom menyebut langah tepat karena kenaikan minyak dunia baru dua persen.

Baca Selengkapnya