Indonesia President Joko Widodo attends the formal session of the ASEAN-Republic of Korea Commemorative Summit in Busan, South Korea (12/12). AP/Ahn Young-joon
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo bicara soal target program kedaulatan pangan yang harus dituntaskan selama lima tahun ke depan. Jokowi mengaku miris melihat realitas bahwa hampir seluruh kebutuhan pangan diperoleh dari impor.
"Kita sering menyampaikan, negara kita gemah ripah loh jinawi, kaya sumber daya alam. Kita negara agraris. Akan tetapi, faktanya, semuanya kita impor," kata Jokowi dalam sambutannya dalam acara Musyawarah Pembangunan Nasional 2015-2019 di Hotel Bidakara, Kamis, 18 Desember 2014.
Jokowi menyebutkan kebutuhan pangan, seperti beras, gula, kedelai, dan jagung, semua diperoleh dengan cara impor. "Apa lagi yang kita tidak impor saat ini? Padahal ada potensi swasembada sendiri. Kekuatan untuk mandiri itu ada," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, Indonesia sebenarnya mempunyai peluang sejak dulu untuk mencapai kedaulatan pangan. "Tapi tidak ada kebijakan publik yang baik dan tepat," katanya. (Baca: Harga Naik, Pemerintah Belum Akan Impor Beras)
Jokowi mengatakan sudah memberikan instruksi kepada Menteri Pertanian dalam tiga tahun ke depan untuk mencapai swasembada pangan. "Paling tidak, beras jangan ada impor lagi." (Baca: Jokowi Ancam Copot Menteri Pertanian)