Rubel Jeblok, Warga Rusia Borong Barang Elektronik  

Reporter

Kamis, 18 Desember 2014 06:06 WIB

Sebuah keluarga berjalan-jalan dengan membawa bendera nasional Rusia di Simferopol, Ukraine (1/3). (Aleksandr Miridonov/Kommersant Photo via Getty Images)

TEMPO.CO, Moskow - Depresiasi mata uang rubel ke level terendah direspons warga Rusia dengan memborong barang. Mereka membelanjakan banyak uang untuk membeli peralatan elektronik, furnitur, dan mobil sebelum harga-harga melambung.

Mata uang rubel pada Senin, 15 Desember 2014, waktu setempat, mengalami mini crash karena turun 10 persen terhadap dolar Amerika Serikat. Ini adalah penurunan terdalam bagi rubel sejak 1998. Sejak awal 2014, nilai tukar rubel telah melemah lebih dari 45 persen terhadap dolar Amerika Serikat. (Baca: Selain Amerika, Negara Ini Bikin Rupiah Anjlok.)

Akibatnya, pasar swalayan dan pertokoan atau mal diserbu warga yang ingin memborong barang. Toko perabotan rumah tangga global asal Swedia, Ikea, pun tak luput dari serbuan pembeli. “Jumlah pengunjung kami semakin banyak karena khawatir harga akan segera naik,” kata manajemen Ikea. Kabarnya, peretail yang memiliki omzet lebih dari satu miliar euro di Rusia itu akan menaikkan harga pada 18 Desember mendatang.

Ikea sebelumnya pernah menyatakan tahun ini tidak akan menaikkan harga. Namun tidak tertutup kemungkinan harga naik karena dampak faktor eksternal, seperti krisis di Rusia. Sedangkan produsen telepon seluler dan tablet, Apple Inc, sejak akhir November lalu telah menaikkan harga produknya sebesar 20 persen. Keputusan itu diambil karena harga penjualan di Rusia jauh lebih murah dibandingkan dengan pasar Eropa. (Baca: Rupiah Letoy, JK Sebut Ekonomi Tetap Perkasa)

Toko elektronik M. Video menyatakan telah menaikkan harga sejak awal Desember lalu. Kenaikan permintaan menjelang tahun baru ditambah dengan anjloknya nilai tukar rubel membuat harga elektronik melambung. “Warga memilih berinvestasi dengan membeli peralatan elektronik karena khawatir harga akan naik karena anjloknya rubel,” kata Anton Panteleyev, pemilik toko M. Video.

Sebelumnya, bank sentral Rusia mengumumkan kenaikan suku bunga acuan dari 10,5 menjadi 17 persen. Keputusan ini bertujuan membatasi risiko meningkatnya depresiasi rubel dan risiko inflasi. “Keputusan ini berlaku efektif sejak Selasa, 16 Desember 2014,” kata bank sentral dalam sebuah pernyataan.

Bank sentral Rusia juga meningkatkan volume maksimum valuta asing yang disediakan untuk bank-bank rusia lewat lelang foreign-exchange repurchase agreement (repo valas) untuk 28 hari. Volume valuta asing ditingkatkan dari US$ 1,5 miliar menjadi US$ 5 miliar.



CHANNEL NEWS ASIA | REUTERS | SETIAWAN A | BERNADETTE MUNTHE

Berita Terpopuler
Wajah Ical Lenyap dari Markas Golkar

Strategi Jokowi Atasi Pelemahan Rupiah

Beda Cara Jokowi dan SBY Meredam Rupiah Jeblok

Berita terkait

Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

32 hari lalu

Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

Vladimir Putin memastikan Rusia tidak punya rencana apapun pada negara anggota NATO dan tidak akan menyerang.

Baca Selengkapnya

24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

34 hari lalu

24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

24 tahun, Vladimir Putin berhasil mempertahankan tahta politiknya. Bagaimana rekam jejaknya berkuasa sebagai Presiden Rusia terlama?

Baca Selengkapnya

Teror Penembakan di Gedung Konser Moskow, Sebelumnya Terjadi di Austria, Belanda, dan Amerika Serikat

35 hari lalu

Teror Penembakan di Gedung Konser Moskow, Sebelumnya Terjadi di Austria, Belanda, dan Amerika Serikat

Serangan teror penembakan di gedung konser Moskow tewaskan ratusan orang. Kejadian penembakan massa pernah terjadi di beberapa negara. Mana saja?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Teror Moskow Tewaskan 143 Orang, Rusia Tangkap 4 Tersangka

36 hari lalu

Kilas Balik Teror Moskow Tewaskan 143 Orang, Rusia Tangkap 4 Tersangka

143 orang tewas dalam serangan teror di Balai Kota Crocus Moskow, Rusia. Berikut kronologi teror tersebut.

Baca Selengkapnya

Menengok Pemimpin Negara yang Ucapkan Selamat ke Vladimir Putin Usai Menang Pilpres Rusia

40 hari lalu

Menengok Pemimpin Negara yang Ucapkan Selamat ke Vladimir Putin Usai Menang Pilpres Rusia

Komentar pemimpin di Eropa dan AS ini sangat kontras dengan pesan-pesan ucapan selamat yang mengalir dari Asia dan Amerika Latin ke Vladimir Putin.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Menang Mutlak dalam Pilpres Rusia, Arah Kebijakannya?

40 hari lalu

Vladimir Putin Menang Mutlak dalam Pilpres Rusia, Arah Kebijakannya?

Hasil raihan Vladimir Putin menunjukkan dia akan menjadi Presiden Rusia enam tahun mendatang, yang membuatnya menjadi pemimpin terlama Rusia

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Raup 87 Persen Suara, Prabowo Butuh 58 Persen Suara untuk Menang Pemilu

41 hari lalu

Vladimir Putin Raup 87 Persen Suara, Prabowo Butuh 58 Persen Suara untuk Menang Pemilu

Vladimir Putin kembali jadi Presiden Rusia setelah meraup 87 persen suara. Sementara, Prabowo memimpin di rekapitulasi nasional KPU dengan 58 persen.

Baca Selengkapnya

Presiden Aljazair Ucapkan Selamat ke Presiden Vladimir Putin

41 hari lalu

Presiden Aljazair Ucapkan Selamat ke Presiden Vladimir Putin

Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune menyampaikan ucapan selamat pada Vladimir Putin atas kemenangannya dalam pemilu Rusia

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Mahasiswa Asing di India Diserang dan Putin Menang di Pemilu Rusia

42 hari lalu

Top 3 Dunia; Mahasiswa Asing di India Diserang dan Putin Menang di Pemilu Rusia

Top 3 dunia, diurutan pertama berita tentang mahasiswa asing di India yang diserang saat salat tarawih.

Baca Selengkapnya

Putin Menang Pemilu Rusia, Kementerian Luar Negeri Rusia Sindir Negara-negara Barat

42 hari lalu

Putin Menang Pemilu Rusia, Kementerian Luar Negeri Rusia Sindir Negara-negara Barat

Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut Barat telah berkontribusi membuat Vladimir Putin menang dalam pemilu Rusia dengan menjadikan Rusia musuh NATO

Baca Selengkapnya