Berat Bayar UMK, Belasan Perusahaan Pilih Relokasi  

Reporter

Rabu, 17 Desember 2014 20:00 WIB

Sepeda yang telah selesai dirakit, dikemas dan kemudian didistribusikan dari pabrik sepeda Polygon di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (7/3). 70 persen produksi sepeda dari pabrik ini ini diekspor ke sejumlah negara di Eropa, Amerika, Asia dan Australia. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya - Belasan perusahaan di Jawa Timur memilih merelokasi pabrik ke daerah dengan upah minimum lebih rendah. Sebab, kenaikan upah di wilayah ring I (Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, dan Pasuruan) dinilai terlalu tinggi. Mereka mengincar daerah-daerah lain, seperti Nganjuk, Ngawi, Jombang, Kediri, dan Lamongan. Perusahaan yang telah memastikan pindah ialah pabrik sandal dan garmen di Surabaya.

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Timur Heribertus Gunawan mengatakan pihaknya sedang menghimpun jumlah perusahaan yang berniat melakukan relokasi. "Jumlahnya mungkin enggak sampai 20," katanya kepada Tempo, Rabu, 17 Desember 2014. (Baca berita terkait: Apindo Jawa Timur Hanya Mau Naikkan Upah 11 Persen)

Menurut dia, perusahaan-perusahaan yang merelokasi pabrik sudah dalam tahap penyelesaian. Rencananya, mereka bakal menempati lokasi baru dengan membayar upah minimum lebih rendah pada Januari 2015. Relokasi ini dilakukan oleh perusahaan kelas atas dengan jumlah karyawan di atas 400 orang.

Adapun perusahaan kelas menengah-bawah lebih banyak mengatasi kenaikan upah minimum dengan mengurangi karyawan atau menutup pabrik. Di Jawa Timur terdapat 1.750 perusahaan yang tercatat dalam data Apindo. Sebagian besar dari mereka berada di wilayah ring I.

Apindo menilai kenaikan upah dalam tiga tahun berturut-turut tidak realistis karena jumlahnya lebih dari 20 persen. Pada 2012 dan 2013, ujar dia, kenaikan upah mencapai 30 persen. Sedangkan tahun ini kenaikannya 23-37 persen. Menurut pengusaha, kenaikan upah yang realistis pada angka 10-15 persen. "Yang jelas, kalau lebih 20 persen seperti itu, enggak sehat (buat perusahaan)," katanya. (Baca: Upah Buruh Surabaya Tertinggi di Jawa Timur)

Kepala Dinas Tenaga Kerja Jawa Timur Edi Purwinarto mengatakan sudah ada 26 perusahaan yang memohon penangguhan pembayaran upah minimum. Mereka berasal dari wilayah ring I ditambah Malang.

Perusahaan tersebut umumnya bergerak di industri padat karya, seperti produksi furnitur dan tisu. Edi memperkirakan jumlah itu masih akan meningkat seiring dengan batas waktu pelaporan pada 21 Desember 2014. "Jumlahnya bisa bertambah," katanya. (Simak juga: Pengusaha Surabaya Enggan Kabulkan UMK Rp 2,8 Juta)

Perusahaan yang meminta penangguhan, kata dia, harus benar-benar perusahaan yang tidak mampu. Hal itu dibuktikan dengan melampirkan neraca yang diaudit. Mereka harus menyertakan kesepakatan dengan karyawan tentang jumlah upah minimal dan akan dibayar dalam berapa bulan. "Ini untuk melanggengkan keberlangsungan usaha mereka."




AGITA SUKMA LISTYANTI




Berita Terpopuler:
Strategi Jokowi Atasi Pelemahan Rupiah
Beda Cara Jokowi dan SBY Meredam Rupiah Jeblok
Selain Amerika, Negara Ini Bikin Rupiah Anjlok
Alasan Pemerintah Jokowi Tenang meski Rupiah Turun
Rupiah Jeblok, Kenapa JK Tetap Santai?




Advertising
Advertising

Berita terkait

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

10 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

11 hari lalu

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

Asosiasi Pangusaha Indonesia atau Apindo merespons soal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan dalam sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

11 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Kurs Rupiah Kian Jeblok ke 16.117 per USD, Bos Apindo Minta BI Segera Intervensi

20 hari lalu

Kurs Rupiah Kian Jeblok ke 16.117 per USD, Bos Apindo Minta BI Segera Intervensi

Pemerintah, khususnya BI, Kementerian Keuangan dan OJK diminta untuk segera melakukan sejumlah langkah intervensi agar mencegah rupiah kian jeblok.

Baca Selengkapnya

Apindo Beri Catatan Atas Kebijakan WFH bagi ASN Guna Urai Kepadatan saat Arus Balik Lebaran

20 hari lalu

Apindo Beri Catatan Atas Kebijakan WFH bagi ASN Guna Urai Kepadatan saat Arus Balik Lebaran

Apindo menyatakan WFH cenderung menciptakan penurunan produktivitas ekonomi nasional secara agregat.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

22 hari lalu

Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menanggapi soal keputusan pemerintah menjaga defisit APBN 2025 di bawah 3 persen.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

23 hari lalu

Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

Kalangan pengusaha di Apindo memberi masukan berupa peta perekonomian kepada pemerintahan selanjutnya yakni Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden-Wapres Terpilih, Apindo: Uncertainty, Wait and See Masih Terus Ada

43 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden-Wapres Terpilih, Apindo: Uncertainty, Wait and See Masih Terus Ada

Ketua Apindo menanggapi pengumuman KPU soal Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wapres terpilih pemenang Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Apindo Dukung Pembatasan Barang Bawaan Impor, Sesuai Keinginan Industri

46 hari lalu

Apindo Dukung Pembatasan Barang Bawaan Impor, Sesuai Keinginan Industri

Pembataan barang bawaan impor berlaku sejak 10 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Aturan Pembatasan Impor Bahan Baku Bakal Diterapkan, Apindo Minta Ada Pengecualian

20 Februari 2024

Aturan Pembatasan Impor Bahan Baku Bakal Diterapkan, Apindo Minta Ada Pengecualian

Apindo menilai, penerapan aturan itu tak perlu ditunda, namun perlu ada pengecualian pada beberapa bahan baku yang belum dan kurang diproduksi dalam negeri.

Baca Selengkapnya