JK: Penunggak Pajak Akan Dicekal seperti Koruptor  

Reporter

Senin, 8 Desember 2014 15:30 WIB

Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Jusuf Kalla menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2015 kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama di Istana Negara, Jakarta, 8 Desember 2014. DIPA diserahkan untuk Kementerian Negara/Lembaga berjumlah 22.878 dengan nilai Rp647,3 triliun. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka wacana mengenakan pencekalan terhadap para penunggak pajak, seperti yang telah diterapkan kepada tersangka korupsi. "Kalau para koruptor kita cekal, pembayar pajak yang melebihi waktu juga akan kita cekal," kata Kalla dalam rapat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Senin, 8 Desember 2014.

Karena itu, Kalla meminta para pengusaha di berbagai sektor menaati kewajiban pajak agar tidak dicekal. Kalla menyamakan pengusaha yang tidak membayar pajak dengan orang yang menggunakan uang rakyat untuk pelesir ke luar negeri. (Baca: Akhir Tahun, Ditjen Pajak Kejar Target Rp 1.072 T)

Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengungkapkan apresiasinya terhadap pemerintah yang menargetkan peningkatan rasio pembayaran pajak dari 12 menjadi 16 persen tahun ini. Suryo mengatakan target tersebut seharusnya dicapai melalui ekstensifikasi atau perluasan wajib pajak ketimbang penambahan jenis pajak baru.

Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo mengajak Komisi Pemberantasan Korupsi ikut mengawasi kebocoran pendapatan negara dari sektor pajak. Dalam jangka pendek, kata dia, Direktorat Jenderal Pajak akan menggandeng KPK untuk menggenjot penerimaan pajak. "Kami ingin ada tim gabungan Ditjen Pajak dan KPK," kata Mardiasmo di gedung KPK, Jakarta. (Baca: Satgas Pengamanan Penerimaan Pajak Dibentuk)

Mardiasmo yang saat ini juga menjadi Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pajak mengatakan bentuk kerja sama lain dengan KPK yakni menggabungkan pengadilan pajak dengan pengadilan tindak pidana korupsi. Dalam kesempatan yang sama, dia menyatakan target penerimaan pajak pada 2015 sebesar Rp 600 triliun.

FERY F | ANTARA

Berita Terpopuler


Kubu Ical: Peserta Munas Ancol Diberi Rp 500 juta
Jokowi Tolak Sahkan Golkar Kubu Ical dan Agung
Usul BPJS Jadi Kartu Subsidi, Anang Dibilang Lucu









Advertising
Advertising

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

7 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

9 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

11 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

11 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

22 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

23 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

23 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

23 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

23 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

41 hari lalu

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.

Baca Selengkapnya