BI: Rupiah Melemah karena Faktor Global  

Kamis, 4 Desember 2014 18:47 WIB

Petugas melakukan aktivitas bongkar muat di tempat penarikan dan penyetoran uang di basement gedung Bank Indonesia (BI), Jakarta Pusat, Rabu (1/8). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Direktur Grup Riset Ekonomi Bank Indonesia, Harmanta, mengatakan melemahnya nilai rupiah saat ini disebabkan oleh faktor eksternal. "Terutama karena kondisi Amerika Serikat saat ini, yang juga mengalami gejolak perekonomian," ujarnya di kantor BI, Kamis, 4 Desember 2014.

Harmanta mengatakan faktor internal tidak memicu pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. "Malah cenderung positif, apalagi dengan adanya dampak dari kenaikan harga BBM," katanya. (Baca: Rupiah Melemah, Indeks Saham Cenderung Lesu)

Lebih jauh Harmanta menilai jumlah cadangan devisa sekarang sebesar US$ 112 miliar cukup aman. "Cukup untuk impor dan amanlah," tuturnya. Karena itu, Bank Indonesia akan tetap menjaga dan mengawasi nilai rupiah saat ini.

Ia pun optimistis kurs rupiah akan menguat pada 2015 mendatang. "Walau tidak ada angka pada kisaran level berapa rupiah dikatakan menguat," ujar dia. Keyakinannya juga dipengaruhi oleh keputusan pemerintah mengurangi subsidi dengan menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi. (Baca: Waspada, Kurs Rupiah Terendah dalam Enam Tahun)

Untuk menjaga nilai rupiah, Bank Indonesia akan mendorong agar pengusaha berdaya saing dengan mengembangkan produk-produk berdaya saing tinggi serta meningkatkan produktivitas. Bank sentral juga telah menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) pada November lalu. "Kami juga terjun ke pasar untuk memantau dan mengawasi agar tak kaget jika rupiah menguat atau melemah signifikan," ucap Harmanta.

ODELIA SINAGA

Berita terpopuler:
Mata-matai Pencuri Ikan, Susi Diprotes Dirjennya
Ini Resep Menteri Bambang Agar Rupiah Tak Loyo
Moratorium Menteri Susi Diprotes, Tanda Ada Mafia

Berita terkait

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

6 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya