Kapal penangkap ikan yang terekam lensa saat Operasi Senyap di perairan Natuna. TEMPO/Ijar Karim
TEMPO.CO , Jakarta:Kepolisian memperketat patroli di wilayah perbatasan Indonesia untuk mencegah pencurian ikan. Menurut Kepala Divisi Humas Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia Inspektur Jenderal Ronny Frankie Sompie, Kepolisian berpatroli di wilayah tepian laut Indonesia untuk menjaga kelautan Indonesia dari ancaman kapal ilegal. "Karena kami hanya punya kapal berukuran kecil saja, jadi hanya mengawasi daerah laut yang mendekati pantai," katanya, saat dihubungi Tempo, Jumat, 28 November 2014. (Baca : Media Jiran: Jokowi Pakai Jurus 'Ganyang' Malaysia)
Mabes Polri menempatkan lembaga di bawah Badan Reserse Kriminal Polri, Direktorat Polisi Air di tiap Polisi Daerah untuk mengawasi tepian laut itu. Namun tak semua Polda memiliki kapal. (Baca : Pengusaha Dukung MenteriSusi Tenggelamkan Kapal)
Meski demikian, ia tak dapat menyebutkan jumlah aparat yang diturunkan dalam tugas tersebut. Menurut dia, Bareskrim dan Direktorat Polisi Air telah mengadakan rapat untuk membahas maraknya pencurian ikan di lautan Indonesia. (Baca : Pengusaha Dukung MenteriSusi Tenggelamkan Kapal)
Dia menambahkan, kawasan pertengahan laut dan Zona Eksklusif Ekonomi (ZEE), telah diawasi oleh aparat Angkatan Laut. Alasannya, Angkatan Laut memiliki jumlah kapal yang memadai.
Pemerintah gencar mengawasi kapal-kapal nelayan dari negara tetangga yang menerobos perairan Indonesia. Langkah ini menuai protes dari media online di Malaysia, Utusan.com.
Menurut media tersebut, langkah Presiden Joko Widodo itu dinilai angkuh. Semestinya kapal-kapal yang tertangkap tak perlu ditenggelamkan, cukup diusir saja. Keputusan Jokowi itu dinilai pula bisa memicu ketegangan kedua negara.
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
18 jam lalu
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.