ADB Sarankan Subsidi BBM Maksimal Rp 1.000 per Liter

Reporter

Rabu, 26 November 2014 14:59 WIB

Pengguna kendaraan bermotor antre untuk mengisi BBM bersubsidi di Medan, Sumatera Utara, Senin, 17 November 2014. ANTARA/Septianda Perdana

TEMPO.CO, Jakarta - Deputy Country Director Bank Pembangunan Asia Edimon Ginting mengatakan subsidi tetap akan mengurangi risiko fiskal. "Selama ini perubahan alokasi akhir tahun karena harus menambahkan belanja subsidi," kata dia di Hotel Grand Hyatt, Rabu, 26 November 2014.

Edimon mengatakan tak ada angka ideal untuk tetapan subsidi. Namun jika menyesuaikan dengan kondisi saat ini, subsidi yang diberikan pemerintah sudah cukup besar, yaitu Rp 1.300 per liter untuk Premium. Sehingga untuk selanjutnya, kata dia, sebaiknya jumlah subsidi per liter tak lebih besar dari itu. "Paling tidak Rp 500-1.000 per liter, itu saja sudah besar," kata dia. (Baca juga: Menkeu Paparkan Manfaat Harga BBM Naik ke Investor)

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan pemerintah sedang berpikir menerapkan subsidi tetap untuk bahan bakar minyak. "Jaminannya, realokasi subsidi (ke sektor produktif) akan tetap besar," kata Bambang.

Kebijakan subsidi tetap juga didukung oleh Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo. Ia mengatakan penerapan subsidi tetap akan memperbaiki pengelolaan inflasi. Penerapan subsidi tetap, kata dia, akan menjadi kebijakan yang sifatnya struktural, bukan ad hoc. "Kalau bisa ditangani secara struktural tentu akan baik untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," kata dia. (Lihat pula: Dana Dinas Dipotong, Menkeu Minta Maaf ke Pebisnis)

Dengan adanya kebijakan struktural, kata dia, maka inflasi dapat ditekan hingga ke angka 3,5 plus-minus 1 persen. Yang harus dilakukan untuk mencapai angka inflasi tersebut adalah dengan mengelola administered price, energi, dan pangan secara lebih baik. "Kalau itu dilakukan, maka inflasi yang rendah dan stabil tentu akan cepat tercapai," katanya.

TRI ARTINING PUTRI

Terpopuler
Pleno Golkar Pecat Ical dan Idrus Marham
3 'Dosa' Berat yang Membelit Ical
Usai Dikudeta, Ical Bertemu Prabowo
3 Perseteruan Heboh Presiden Jokowi Versus DPR
Menteri Tak ke DPR, Fadli Zon: Enggak Mau Anggaran?

Berita terkait

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

6 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Presiden ADB di AS, Bahas Transisi Energi dan Pensiun Dini PLTU Batu Bara

17 hari lalu

Sri Mulyani Temui Presiden ADB di AS, Bahas Transisi Energi dan Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Dalam pertemuan itu, keduanya membahas kelanjutan kerja sama transisi energi dan uji coba pemensiunan dini pembangkit listrik tenaga batu bara.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

19 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

24 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

3 Maret 2024

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

Para ekonom mengkritisi penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran. Jika dipaksa menggunakan, apa dampaknya?

Baca Selengkapnya

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

26 Februari 2024

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

Defisit anggaran akan melebar menjadi 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah menambah subsidi pupuk, BLT, dan menahan kenaikan BBM.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

24 Februari 2024

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

Program makan siang gratis Prabowo-Gibran masuk APBN 2025, Jokowi akan matangkan di sidang kabinet Senin depan.

Baca Selengkapnya

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

19 Februari 2024

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

Ekonom CORE Indonesia, Mohammad Faisal, mengusulkan refocusing program makan siang gratis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

19 Februari 2024

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

Pengamat menilai jika subsidi BBM dipangkas untuk program makan siang gratis maka penerimaan pajak bisa menurun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis

18 Februari 2024

Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis

Ekonom Celios Bhima Yudhistira menyebut subsidi BBM idealnya dipangkas bukan untuk membiayai program makan siang gratis. Kenapa?

Baca Selengkapnya