Takut Menteri Susi, Thailand Hati-hati Tangkap Ikan

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Senin, 24 November 2014 06:55 WIB

Kapal nelayan bersandar menunggu malam tiba untuk melaut di Kampung Nelayan Cilincing, Kalibaru, Jakarta Utara, 5 Agustus 2014. Mayoritas pencari ikan tersebut tergolong nelayan kecil dengan kapasitas kapal di bawah 30 gross ton (GT) yang akan dibatasi Solar Bersubsidi oleh pemerintah. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Bangkok - Pejabat pemerintah Thailand meminta pemilik kapal pukat yang beroperasi di wilayah laut Indonesia untuk memantau rencana perubahan hukum perikanan Indonesia yang memperketat operasi kapal asing. (Baca: Menteri Susi dan Risma Begadang demi Garam)

Seperti diberitakan situs berita Thailand, MCOT, Sabtu, 15 November 2014, pejabat Departemen Perikanan Thailand, Joompol Sanguansin, mengatakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sudah mengundang duta besar dari negara-negara pemilik kapal pukat yang beroperasi di perairan Indonesia untuk mendiskusikan rencana perubahan Undang-Undang Perikanan. (Baca: Muasal Menteri Susi Bersuara Serak)

Menurut Joompol, aturan itu akan mengubah izin penangkapan ikan, kuota panen dan durasi panen, serta lokasi penangkapan yang diperbolehkan. Aturan itu juga disebut akan menetapkan bahwa ikan yang ditangkap di perairan Indonesia harus diproses terlebih dulu di Indonesia, sebelum diekspor atau dibawa ke Thailand. (Baca: Menteri Susi: I Don't Think I'm Gila)

Sebelumnya, Menteri Susi lewat akun Facebook-nya menuliskan kelicikan pihak asing dan kebodohan Indonesia dalam mengelola laut. Salah satunya ketika Amerika Serikat mengeluarkan kebijakan tarif barrier atau dumping produk laut pada lima negara seperti Cina, Thailand, dan Vietnam. (Baca: Menteri Susi Suka Motret Pencurian Kayu dan Ikan)

Menurut Susi, momentum tersebut seharusnya dimanfaatkan Indonesia untuk merebut pasar ikan dunia. Namun, kata Susi, Indonesia malah mau dimanfaatkan oleh Cina sebagai negara transhipment atau perantara, sehingga mengirim hasil laut ke Indonesia agar mendapatkan pembebasan tarif. (Baca juga: Kata Susi, Ini Kebodohan Indonesia di Sektor Laut)

KHAIRUL ANAM

Topik terhangat:
BBM Naik | Ritual Seks Kemukus | Banjir Jakarta | Susi Pudjiastuti

Berita terpopuler lainnya:
Ahok 'Tebus Dosa' ke Ridwan Kamil Rp 125 Juta
Jean Alter: Sri Wahyuni Saya Cekik sampai Mati
Indonesia Juara MTQ Internasional di Mekah
Pengamat: Jokowi Seperti Santa Klaus

Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

2 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

2 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

5 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

23 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Daftar Pekerja yang Berhak Mendapat THR, 6 Jalan Tol Fungsional Saat Mudik

31 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Daftar Pekerja yang Berhak Mendapat THR, 6 Jalan Tol Fungsional Saat Mudik

Berikut daftar pekerja yang berhak mendapat THR. Cek status magang dan honorer.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

32 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

36 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

37 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

37 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Polri Ungkap Modus Kapal Berbendera Malaysia yang Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

54 hari lalu

Polri Ungkap Modus Kapal Berbendera Malaysia yang Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

Baharkam Polri mengamankan kapal berbendera Malaysia di perairan Selat Malaka, Kepulauan Riau, yang diduga menangkap ikan secara ilegal.

Baca Selengkapnya