Organda Tanjung Perak Minta Tarif Naik 35 Persen

Reporter

Kamis, 20 November 2014 23:59 WIB

Sejumlah truk tanpa muatan tidak beroperasi di Terminal Jamrud Utara Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jatim, Rabu (20/3). ANTARA/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Surabaya - Akibat kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi, Organisasi Angkutan Darat Tanjung Perak meminta penyesuaian tarif sebesar 35 persen. Meski tak berkaitan dengan tuntutan kenaikan upah minimum, kenaikan harga BBM bersubsidi sangat memukul aktivitas angkutan barang pelabuhan. “Biaya kebutuhan hidup naik, semua biaya ikut naik,” kata Ketua DPC Angkutan Khusus Organda Tanjung Perak Kody Fredy Lamahayu saat dihubungi Tempo, Kamis, 20 November 2014.

Kody menjelaskan, kenaikan harga BBM bersubsidi mendongkrak harga spare part kendaraan angkut sebesar 25 persen. Biaya operasional juga naik sekitar 25 persen. Karena bisnis logistik melibatkan kesepakatan antara pengguna dan penyedia jasa, biaya hidup menjadi pertimbangan. “Biaya sopir juga otomatis naik.” (Baca: Harga BBM Naik, Jatah Raskin Akan Ditambah)

Sebelumnya, Organda Tanjung Perak mogok pada Rabu, 19 November 2014. Sebagian kendaraan pengangkut peti kemas dan truk barang curah berhenti beroperasi sejak pukul 00.00 hingga 13.00. Mereka menuntut skema insentif khusus ketika harga BBM bersubsidi dinaikkan. “Sehingga tiap kendaraan diberi kartu kontrol pembelian solar lebih murah Rp 2.000 dibandingkan harga pasaran.”

Organda pun meminta bea balik nama dan pajak pertambahan nilai dihapus. Dengan begitu, kenaikan harga BBM bersubsidi sejalan dengan usaha revitalisasi angkutan. Jumlah angkutan barang di Pelabuhan Tanjung Perak sebanyak 8.800. Sekitar 10 persen di antaranya berusia di atas 20 tahun. Sisanya berusia 10-15 tahun. “Setidaknya bisa mengurangi harga truk hingga Rp 60 juta. Harga truk peti kemas ukuran 40 feet sekarang Rp 1 miliar dan ukuran 20 feet Rp 800 juta.” (Baca: Harga BBM Naik, Ini Skenario Nasib Jokowi)

ARTIKA RACHMI FARMITA

Topik terhangat:
Tes Perawan Kepolisian | Ahok Jadi Gubernur | Jokowi dan BBM Subsidi

Berita terpopuler lainnya:
Kronologi Baku Tembak TNI Vs Polri di Batam
Ahok: Saya Bukan PDIP, tapi Orangnya Bu Mega
3 Modus Baru Mafia Migas Versi Faisal Basri
JE Sahetapy: Piring Kabinet SBY Bau Amis

Berita terkait

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

17 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

3 Maret 2024

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

Para ekonom mengkritisi penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran. Jika dipaksa menggunakan, apa dampaknya?

Baca Selengkapnya

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

26 Februari 2024

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

Defisit anggaran akan melebar menjadi 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah menambah subsidi pupuk, BLT, dan menahan kenaikan BBM.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

24 Februari 2024

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

Program makan siang gratis Prabowo-Gibran masuk APBN 2025, Jokowi akan matangkan di sidang kabinet Senin depan.

Baca Selengkapnya

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

19 Februari 2024

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

Ekonom CORE Indonesia, Mohammad Faisal, mengusulkan refocusing program makan siang gratis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

19 Februari 2024

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

Pengamat menilai jika subsidi BBM dipangkas untuk program makan siang gratis maka penerimaan pajak bisa menurun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis

18 Februari 2024

Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis

Ekonom Celios Bhima Yudhistira menyebut subsidi BBM idealnya dipangkas bukan untuk membiayai program makan siang gratis. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ramai Subsidi BBM Dipangkas untuk Makan Siang Gratis, Begini Penjelasan Lengkap TKN Prabowo-Gibran

18 Februari 2024

Ramai Subsidi BBM Dipangkas untuk Makan Siang Gratis, Begini Penjelasan Lengkap TKN Prabowo-Gibran

Wakil Ketua TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka buka suara soal polemik pemangkasan BBM untuk program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya

Prabowo - Gibran Akan Pangkas Subsidi BBM untuk Biayai Makan Siang Gratis, Ekonom Ini Sebut Bahayanya

18 Februari 2024

Prabowo - Gibran Akan Pangkas Subsidi BBM untuk Biayai Makan Siang Gratis, Ekonom Ini Sebut Bahayanya

Ekonom Celios Bhima Yudhistira tak sepakat program makan siang gratis Prabowo - Gibran bisa dijalankan dengan memangkas subsidi BBM.

Baca Selengkapnya