Pameran Industri Pulp dan Kertas di JCC, Desember

Reporter

Rabu, 19 November 2014 23:10 WIB

Pabrik kertas. TEMPO/ MahanizarDjohan

TEMPO.CO, Jakarta - Pameran dan konferensi bertaraf internasional, Paperex Indonesia, akan digelar pada 3-4 Desember 2014 di Hall Cendrawasih, Jakarta Convention Center.

Indonesia tidak hanya dikenal sebagai negara dengan populasi terbesar, tetapi juga memiliki sumber daya hutan yang tinggi. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara di Asia yang memiliki potensi besar dalam memperluas dan mengembangkan industri pulp dan kertas. Dengan kapasitas pasar yang hampir mencapai US$ 6 miliar, Indonesia menduduki peringkat kesepuluh sebagai produsen pulp dan kertas di dunia.

Dengan mempertimbangan hal tersebut, PT Prakarsa Sinergi Utama bersama International Trade and Exhibitions India Pvt Ltd dan ECMI ITE Asia Sdn Bhd menggelar acara ini sebagai tolak ukur yang menghubungkan antara produsen pulp dan kertas lokal untuk bertemu dengan pakar terkemuka dunia. Serta pemasok-pemasok kertas dan produk teknologi industri pulp dan kertas.

"Ini ajang yang tepat bagi produsen pulp dan kertas di Indonesia dalam mengakses solusi teknologi terbaru dari pemain-pemain terbesar di industri pulp dan kertas dari seluruh dunia," ujar Juanita Soerakoesoemah, Managing Director PT Prakarsa Sinergi Utama, pada Selasa, 18 November, di Jakarta. (Baca: Perusahaan Kertas Indah Kiat Dapat ISO 50001)

Sampai saat ini, pameran ini menerima hampir 80 peserta dari 18 negara, termasuk Amerika Serikat, Australia, Cina, Finlandia, Hong Kong, India, Indonesia, Inggris, Jerman, Korea, Malaysia, Prancis, Republik Cek, Singapura, Spanyol, Swedia, Thailand, dan Uni Emirat Arab. Selain itu, ada juga empat paviliun yang menghadirkan peserta, di antaranya dari negara Cina, Finlandia, India, serta Indonesia.

Pameran ini tidak hanya bertujuan mempertemukan kelompok peserta dan industri profesional, tapi juga mengundang pengunjung yang ditargetkan dapat melihat perkembangan industri pulp dan kertas di Indonesia. Pada akhirnya, pameran ini akan mendukung pertumbuhan dengan cara berbagi ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru melalui berbagai teknikal seminar yang disampaikan oleh pakar terkenal dunia, dengan topik seputar dinamika, perbaikan, dan implikasi bagi industri pulp dan kertas di Indonesia.

EVIETA FADJAR

Berita Terpopuler:
Subsidi BBM ke Sektor Produktif, Ekonom UGM: Bohong
Amien, Mantan Petinggi KPK, Pimpin SKK Migas
Harga BBM Naik, Rupiah Bakal Terus Melesat
Subsidi BBM Dihemat, Dananya Mengalir ke Sini

Berita terkait

Australia Cabut Bea Masuk Kertas A4 Indonesia, Momentum Tingkatkan Ekspor

54 hari lalu

Australia Cabut Bea Masuk Kertas A4 Indonesia, Momentum Tingkatkan Ekspor

Ekspor kertas A4 Indonesia ke Australia turun sejak pengenaan bea masuk anti dumping tersebut berlaku.

Baca Selengkapnya

Bahan Baku Menipis, Industri Kertas Kembang Kempis

14 Februari 2020

Bahan Baku Menipis, Industri Kertas Kembang Kempis

Bahan baku industri kertas akan mulai langka pada Maret 2020, sehingga harganya menjadi sangat tidak kompetitif.

Baca Selengkapnya

Sampah Plastik Banjiri Asia Tenggara Sejak Cina Menutup Pintu

18 Juni 2019

Sampah Plastik Banjiri Asia Tenggara Sejak Cina Menutup Pintu

Setidaknya ada empat kasus impor limbah sampah plastik ke Tanah Air sejak Januari 2018 hingga Juni 2019.

Baca Selengkapnya

Penyelundupan Sampah Plastik Marak, Ini Langkah Bea Cukai

17 Juni 2019

Penyelundupan Sampah Plastik Marak, Ini Langkah Bea Cukai

Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan melakukan tiga langkah utama untuk mencegah masuknya sampah plastik dari negara lain ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Buntut Sampah Plastik Selundupan, Impor Kertas Diperketat

17 Juni 2019

Buntut Sampah Plastik Selundupan, Impor Kertas Diperketat

Temuan penyelundupan sampah plastik dalam impor kertas bekas membuat pemerintah memutuskan untuk memperketat impor kertas bekas.

Baca Selengkapnya

KLHK Minta Impor Kertas di Jalur Merah, Airlangga: Kurang Tepat

17 Juni 2019

KLHK Minta Impor Kertas di Jalur Merah, Airlangga: Kurang Tepat

Menteri Perindustrian menilai kertas bekas bukan tergolong Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) sehingga tidak tepat jika masuk ke jalur merah impor.

Baca Selengkapnya

Kemenperin: Pengembangan Industri Pulp dan Kertas Jadi Prioritas

12 November 2018

Kemenperin: Pengembangan Industri Pulp dan Kertas Jadi Prioritas

Kemenperin mengatakan industri pulp dan kertas perlu meningkatkan daya saing produknya sehingga bisa lebih kompetitif di pasar global.

Baca Selengkapnya

Bungkus Kertas Lebih Baik dari Styrofoam? Simak Faktanya

20 November 2017

Bungkus Kertas Lebih Baik dari Styrofoam? Simak Faktanya

Styrofoam atau stirena adalah zat kimia yang terdapat dalam sejumlah makanan yang biasa dikonsumsi manusia, seperti stroberi, kopi, dan kacang.

Baca Selengkapnya

APP Sinar Mas Suplai 60 Persen Kebutuhan Kertas Al-Quran Dunia

10 Juni 2017

APP Sinar Mas Suplai 60 Persen Kebutuhan Kertas Al-Quran Dunia

APP Sinar Mas kini menargetkan bisa bersaing dengan pemasok kertas halal untuk Al-Quran yang masih didominasi Jepang dan Korea.

Baca Selengkapnya

Produsen Kertas Terpukul Tuduhan Praktik Dumping

28 Mei 2017

Produsen Kertas Terpukul Tuduhan Praktik Dumping

Ameriksa Serikat dan Australia sudah memberlakukan proteksi dengan mengenakan bea masuk antidumping terhadap kertas asal Indonesia.

Baca Selengkapnya