TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia Mayor Jenderal Fuad Basya mengatakan institusinya telah bersiaga menghadapi aksi mogok massal yang akan dilakukan Organisasi Angkutan Darat (Organda) hari ini. “TNI stand by hadapi mogok massal Organda,” ujar Fuad saat dihubungi, Rabu, 19 November 2014. (baca: Angkutan di Yogyakarta dan Solo Bakal Mogok Operasi)
Menurut Fuad, TNI memberlakukan status siaga untuk menjaga keamanan dan membantu warga sipil dalam hal transportasi. Fuad mengatakan akan terus berkoordinasi dengan kepolisian yang bertugas penuh menjaga kelancaran demonstrasi. “Bila membutuhkan tambahan pasukan personel, kami sudah stand by.” (Baca: Tarif Blue Bird Bisa Naik 20 Persen karena BBM)
Ihwal bantuan transportasi, TNI akan bekerja sama dengan pemerintah daerah. “Pemda yang mengatur alokasi transportasi. Namun, bila dibutuhkan, kami juga sudah siap,” ujar Fuad. Namun, menurut Fuad, hingga kini TNI belum menerima permintaan bantuan dari kepolisian dan pemerintah daerah. (Baca juga: Operator Truk Tanjung Priok Tak Ikut Mogok)
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Organisasi Angkutan Darat Eka Sari Lorena menyatakan seluruh angkutan anggota Organda akan menggelar aksi mogok massal nasional pada hari ini. Seluruh armada dilarang keluar pul. “Kami akan berhenti beroperasi dari Sabang sampai Merauke,” kata Eka.
MITRA TARIGAN
Terpopuler
BEM FE UI Dukung Kenaikan Harga BBM Bersubsidi
Ahok: Warga Jakarta Tinggal di dalam Sungai
Blusukan, Ahok Tak Gunakan Voorijder
Berita terkait
Harga BBM Naik, Pengusaha Bus Ungkap Dampaknya ke Okupansi
4 September 2022
Kenaikan harga BBM akan berdampak meningkatkan harga-harga barang dan membuat okupansi bus merosot.
Baca SelengkapnyaPengusaha Bus Cerita Efek Pukulan Ganda Pasca-kenaikan Harga BBM
4 September 2022
Kenaikan harga BBM akan membuat tarif angkutan darat antar-kota antar-provinsi (AKAP) ikut terkerek naik 10-25 persen
Baca SelengkapnyaBus Trayek Jakarta Batal Disetop, Organda: Penumpang Sudah Sepi
31 Maret 2020
Organda mengatakan penumpang bus sudah sepi sebelum adanya penyetopan trayek dari dan ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaDKI Akan Setop Bus AKAP, Organda Minta BLT untuk Sopir dan Kernet
31 Maret 2020
SekJen DPP Organda Ateng Haryoni mengatakan seluruh perusahaan otobus menghentikan operasional armadanya khusus trayek Jakarta mulai Senin petang.
Baca SelengkapnyaNatal dan Tahun Baru, Pembatasan Angkutan Barang Berlaku 5 Hari
11 Desember 2019
Pada masa libur Natal dan Tahun Baru, pemerintah akan memberlakukan pembatasan angkutan barang selama lima hari.
Baca SelengkapnyaDNI Sektor Perhubungan Darat Dihapus, Organda Minta Ini...
22 November 2019
Pemerintah memutuskan untuk menghapus 14 Daftar Negatif Investasi (DNI), termasuk sektor usaha perhubungan darat.
Baca SelengkapnyaOrganda Sebut Syarat Bus Zhong Tong Buat Transjakarta, Apa Saja?
19 Oktober 2019
Organisasi Angkutan Darat DKI Jakarta meminta pemerintah provinsi DKI memastikan keamanan bus Zhong Tong buat armada Transjakarta.
Baca SelengkapnyaKuota Solar Subsidi Menipis, Organda Minta Penyelewengan Diusut
4 Oktober 2019
DPP Organda meminta pemerintah mengusut tuntas perkara penyelewengan Solar bersubsidi seiring dengan kian habisnya kuota BBM bersubsidi itu.
Baca SelengkapnyaSukabumi Razia Stiker Pornografi dan Ujaran Kebencian di Angkot
18 Juni 2019
Dinas Perhubungan dan Organda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, merazia angkot yang memiliki stiker atau gambar temper berbau pornografi.
Baca SelengkapnyaOrganda Minta Bus Tak Ikut Sistem Satu Arah di Tol Trans Jawa
22 Mei 2019
Organda minta bus tak ikut sistem satu arah saat mudik lebaran di jalan tol Trans Jawa.
Baca Selengkapnya