Rupiah Tergantung Realisasi Kenaikan Harga BBM  

Reporter

Senin, 17 November 2014 06:25 WIB

Papan elektronik penunjuk pergerakan kurs valuta asing di PT Ayu Masagung di Jakarta, (10/10). Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank sempat anjlok melewati level Rp10.000 per dolar AS. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pergerakan rupiah diperkirakan bakal lebih liar menjelang keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Pengamat valuta asing, Lindawati Susanto, memperkirakan fokus pasar pekan ini akan bergeser ke sentimen dalam negeri terkait dengan harga BBM bersubsidi. "Menjelang pengumuman kenaikan harga BBM, volatilitas rupiah akan cenderung meningkat," kata Lindawati.

Pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang mengatakan kenaikan harga BBM bersubsidi akan diumumkan setelah Presiden Joko Widodo kembali ke Tanah Air telah meyakinkan pasar bahwa harga BBM pasti naik. Spekulasi itu dikuatkan oleh pernyataan bank sentral yang akan mengkaji langkah-langkah guna mengantisipasi dampak kenaikan harga BBM terhadap inflasi dan sektor moneter. (Baca: Subsidi BBM Hantui Kurs Rupiah)

Menurut Lindawati, kenaikan harga BBM pasti akan membuat rupiah melemah. Namun pelemahan rupiah diperkirakan tidak terlalu tajam karena kebijakan itu sudah ditunggu-tunggu oleh pelaku pasar. "Investor meyakini kenaikan harga BBM akan memperbaiki struktur perekonomian dalam jangka panjang," kata dia.

Terkait dengan potensi lonjakan permintaan atas dolar di pasar spot, selama likuiditas dolar masih tersedia serta tidak adanya aksi spekulasi yang berlebihan, posisi rupiah masih aman. Apalagi posisi cadangan devisa Bank Indonesia saat ini cukup kokoh di level US$ 112 miliar. (Baca: Isu Kenaikan Harga BBM Bersubsidi Benamkan Rupiah)

Pada pekan ketiga November 2014, dolar AS diperkirakan masih cenderung menguat seiring dengan ekspektasi kenaikan data penjualan retail pada Oktober. "Adapun rupiah akan bergerak dalam rentang cukup lebar, di kisaran 12.000-12.250 per dolar AS," ujar Lindawati.

M. AZHAR


Berita Terpopuler
Jokowi Kenalkan Blusukan di Forum G-20

Kasus Shabu Unhas, Nilam Dikenal Temperamental

Sarwono: Ada Calon Ketum Golkar yang Pro-Jokowi

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

5 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya