Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Persero, Hanung Budya melihat proses tera ulang saat melakukan inspeksi mendadak di sebuah SPBU jalan Kayon, Surabaya, 6 November 2014. Sidak yang di lakukan oleh Pertamina ini untuk mengetahui respon masyarakat terkait rencanan kenaikan harga BBM. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Tangerang - PT Pertamina (Persero) menyatakan sudah mengimpor 600 ribu barel Pertamax tambahan untuk bulan ini. "Kami sudah siap kalau terjadi pergeseran harga bahan bakar minyak bersubsidi," kata Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya di Tempat Pelelangan Ikan Tanjung Pasir, Selasa, 11 November 2014. (Baca juga: Kenaikan Harga BBM Tunggu Jokowi Pulang)
Penambahan impor itu dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan harga BBM bersubsidi jenis Premium yang rencananya dilakukan pemerintah bulan ini. (Baca juga: Ekonom Minta Jokowi Tahan Dulu Kenaikan BBM)
Menurut Hanung, dengan perkiraan harga Premium dinaikkan Rp 3.000 menjadi Rp 9.500, disparitas harga Premium dengan Pertamax akhirnya hanya Rp 1.000. Dengan demikian, diperkirakan akan ada peningkatan penjualan Pertamax hingga tiga atau empat kali dalam seratus hari pertama. (Baca juga: Analis: Kenaikan BBM Berdampak Hingga Akhir 2015)
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
27 Februari 2024
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.