Ekspor Anjlok, Ini Kata Daerah Penghasil Karet

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 11 November 2014 14:31 WIB

Sandal-sandal karet siap kirim dirumah industri sandal dikawasan Wedoro, Sidoarjo, Jumat (19/2). Naiknya bahan baku dan gempuran produk China membuat pengusaha lokal sulit memasarkan produknya dan hanya mengandalkan order pesanan saja. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Pekanbaru - Harga karet di Riau sejak satu tahun terakhir anjlok. Harga karet menururun tajam hingga Rp 5.000 per kilogram, jauh lebih murah dibanding harga tahun lalu mencapai Rp 15.000 per kilogram. Penurunan harga karet disebut akibat dari menurunnya permintaan karet dunia dari Indonesia. Riau mendesak pemerintah pusat membuat regulasi khusus untuk industri hilir produk karet.

"Dengan hilirisasi karet ini, Indonesia tidak lagi dikenal sebagai negara penghasil karet, namun juga dikenal penghasil produk berbahan dasar karet," kata Kepala Dinas Perkebunan Riau, Zulher, Selasa, 11 November 2014. (Baca: Menteri Gobel Temui Lima Menteri APEC)

Menurut Zulher, nasib petani karet saat ini sangat bergantung kepada kebijakan pemerintah pusat untuk hilirisasi, demi mendongkrak harga karet rakyat yang setahun terkhir ini terus menurun ke angka terendah.

Zulher menjelaskan, tiga negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia dan Thailand disebut tidak lagi negara penghasil karet terbesar. Namun negara Asia, Afrika dan beberapa negara Amerika Latin seperti Brasil, Cina dan Vietnam telah memiliki cadangan karet untuk ekspor sehingga persaingan perdagangan karet di tingkat dunia sangat ketat.

Terlebih Tiongkok telah memiliki basis produksi sendiri serta menurunkan nilai impor karet di bawah nilai impor Indonesia. "Penyebab lain permintaan karet alam semakin menurun seiring meningkatnya permintaan karet sintetis," katanya.

Untuk itu kata dia, pemerintah pusat sebaiknya secepatnya membuat regulasi industri hilir produk karet atau mendorong pihak swasta untuk melirik industri berbahan karet. Sehingga, Indonesia tidak lagi dikenal penghasil karet, tetapi menjual produk olahan karet ke pasar dunia. "Dengan adanya langkah ini maka nilai jual produk kita akan semakin kuat dan petani kita akan terselamatkan," ujarnya. (Baca: Indonesia Investasi di Sri Langka)


Zulher mengatakan, untuk mengatasi gejolak harga karet sejauh ini Dinas Perkebunan Riau hanya bisa membuat program perbaikan kualitas karet yaitu peremajaan perkebunan, pemberantasan bibit palsu dan membantu petani mendapatkan pupuk bersubsidi. "Kami dibatasi oleh tupoksi dan anggaran. Tidak semua kebun karet rakyat bisa diremajakan," ujarnya.


RIYAN NOFITRA

Terpopuler:

Hasut Massa Tolak Ahok, Bos FPI Terancam Pidana
FPI Siapkan Pengganti Ahok, Namanya Fahrurrozi
Pidato Berbahasa Inggris, Jokowi Bisa Langgar Sumpah
Obama Pilih Jokowi, Bukan Putin atau Xi Jinping
Obama Sapa Jokowi: 'Aku Ngantuk'
Taufik: KMP Siap Lengserkan Ahok




Advertising
Advertising

Berita terkait

Teknologi Modifikasi Cuaca di Riau Buahkan Hasil, Tambah Curah Hujan

21 Agustus 2023

Teknologi Modifikasi Cuaca di Riau Buahkan Hasil, Tambah Curah Hujan

KLHK melaporkan kegiatan teknologi modifikasi cuaca untuk mengendalikan kebakaran hutan dan lahan telah membuahkan hasil pada area penyemaian awan d

Baca Selengkapnya

Pertamina Alihkan PI 10 Persen Blok Rokan dan Blok Kampar ke Pemerintah Provinsi Riau

28 Juni 2023

Pertamina Alihkan PI 10 Persen Blok Rokan dan Blok Kampar ke Pemerintah Provinsi Riau

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar telah menandatangani Perjanjian Pengalihan dan Pengelolaan 10 Persen PI alias Participating Interest dari Wilayah Kerja (WK) atau dikenal Blok Rokan dan Blok Kampar untuk Provinsi Riau.

Baca Selengkapnya

Pempov Riau Fokus Cetak Atlet Cabor Atletik

22 November 2022

Pempov Riau Fokus Cetak Atlet Cabor Atletik

Sesuai arahan Menpora, pemda sebaiknya mengembangkan cabor yang meraih banyak medali.

Baca Selengkapnya

Gubernur Riau Apresisasi Kesuksesan Porprov X Riau 2022

22 November 2022

Gubernur Riau Apresisasi Kesuksesan Porprov X Riau 2022

Kabupaten Bengkalis berhasil menjadi juara umum, dibuntuti Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Pekanbaru.

Baca Selengkapnya

KPCPEN Dukung PTM Terbatas dan Vaksinasi di Provinsi Riau

22 November 2021

KPCPEN Dukung PTM Terbatas dan Vaksinasi di Provinsi Riau

Dinas Pendidikan Provinsi Riau mengusulkan pembelajaran tatap muka terbatas dengan kuota 50 persen satu kelas, menjadi 75 persen.

Baca Selengkapnya

Pesona Kampung Patin Wisata Terbaik di Riau

13 September 2021

Pesona Kampung Patin Wisata Terbaik di Riau

Saat ini Desa Wisata Koto Masjid menjelma sebagai sentra perikanan yang mampu menghasilkan panen ikan patin 15 ton per hari.

Baca Selengkapnya

Sudah Dipakai di 9 Provinsi, Aspal Karet Terserap 1.271 Ton

9 September 2019

Sudah Dipakai di 9 Provinsi, Aspal Karet Terserap 1.271 Ton

Aspal karet sebanyak itu digunakan di sembilan provinsi, untuk mengaspal jalans sepanjang 65,5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Harga Karet Anjlok, Masyarakat Beralih Tanam Jagung

23 Juni 2019

Harga Karet Anjlok, Masyarakat Beralih Tanam Jagung

Setelah harga karet yang terus merosot dan tidak menentu ,masyarakat kini membuka lahan jagung agar bisa meningkatkan ekonomi mereka.

Baca Selengkapnya

Perbaiki Harga, RI Pangkas Ekspor Karet Hampir 100 Ribu Ton

1 April 2019

Perbaiki Harga, RI Pangkas Ekspor Karet Hampir 100 Ribu Ton

Indonesia akan mengurangi ekspor karet sebesar 98.160 ton mulai hari ini hingga 31 Juli 2019.

Baca Selengkapnya

Harga Karet Turun, Indonesia dan Dua Negara Ini Kurangi Ekspor

26 Februari 2019

Harga Karet Turun, Indonesia dan Dua Negara Ini Kurangi Ekspor

Ketiga negara produsen utama karet alam (natural rubber) dunia yakni Thailand, Indonesia dan Malaysia sepakat mengurangi ekspor

Baca Selengkapnya