Kata Koalisi Prabowo Soal Kenaikan Harga BBM  

Reporter

Editor

Budi Riza

Selasa, 4 November 2014 21:10 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik melayani pembeli BBM bersubsidi di sebuah SPBU Pertamina di Jakarta, 27 Agustus 2014. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi yang sedang direncanakan pemerintahan Presiden Joko Widodo mendapatkan penolakan dari fraksi-fraksi pendukung Prabowo Subianto.

Juru bicara sekaligus anggota Fraksi Partai Amanat Nasional, Yandri Susanto, mengatakan menolak kenaikan harga BBM bersubsidi karena harga minyak dunia malah turun. "Karena harga minyak dunia itu turun, bukan naik," kata Yandri dalam sidang paripurna, Selasa, 4 November 2014. (Baca: Sofyan Djalil Pastikan Harga BBM Naik Bulan Ini)

Yandri mengatakan penolakan ini juga karena rakyat tidak setuju dengan kenaikan harga Premium. Buktinya, kata Yandri, terjadi sejumlah aksi demonstrasi di pelosok negeri. Bahkan Yandri juga menyindir Jokowi yang tidak konsisten menolak harga Premium dinaikkan. "Dulu, waktu jadi wali kota juga ikut demonstrasi menolak kenaikan BBM, kenapa pas jadi presiden malah mengambil kebijakan yang sama."

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Gerindra, Fadli Zon, juga mengatakan hal yang serupa. Harusnya, kata Fadli, harga Premium di dalam negeri turun mengikuti nilai minyak dunia. Fadli menuturkan asumsi BBM dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dipatok seharga US$ 105 per barel, sementara harga dunia itu US$ 82 per barel. (Baca: Penundaan Kenaikan Harga BBM Picu Penimbunan)

Adapun Ketua DPR Setya Novanto mengatakan pemerintah sampai saat ini belum melakukan konsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat. "Menaikkan BBM itu perlu persetujuan DPR," kata Setya. Namun Setya menolak menjawab setuju atau tidak BBM dinaikkan karena belum melakukan rapat untuk membahas ini.

Wacana kenaikan BBM, kata politikus Partai Golongan Karya ini, justru didengar dari pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla di media. Setya mengatakan parlemen, terutama Komisi Energi dan Komisi Keuangan, terus mengkaji solusi selain menaikkan harga BBM bersubsidi. "Tapi tetap kita serahkan keputusan itu di tangan pemerintah," kata Setya.

SUNDARI








Berita Terpopuler
Anak Menteri Susi Balas Cuitan Putra Jokowi
Ahok Pernah Diperas oleh @TrioMacan2000
Proyek Jembatan Selat Sunda Dihentikan

Berita terkait

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

1 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

1 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

1 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

3 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

4 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

4 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

4 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

5 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

6 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya