TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Joko Widodo akan mengajukan perubahan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) pada Januari 2015. "Tidak bisa dilakukan pada 2014. Di awal 2015 akan langsung diajukan perubahan disesuaikan dengan nomenklatur kementerian yang baru," ujar Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Senin 27 Oktober 2014. (Baca: Ditanya Tugas, Menteri Jokowi Kompak Jawab Begini)
Jokowi memecah, menggabungkan, dan membentuk kementerian baru di pemerintahannya. Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perumahan Rakyat digabung menjadi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif diubah menjadi Kementerian Pariwisata. (Baca: Menteri Jokowi Tak Sepenuhnya Bersih)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Riset dan Teknologi menjadi menjadi Kementerian Kebudayaan, Pendidikan Dasar, dan Menengah serta Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Kementerian Kehutanan dan Kementerian Lingkungan Hidup digabung menjadi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (Baca: Relawan Kecewa dengan Susunan Kabinet Jokowi)
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal dipecah menjadi Kementerian Ketenagakerjaan, serta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Ada pula Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat yang diubah menjadi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Jokowi juga membentuk satu kementerian koordinator baru, yakni Kementerian Maritim. (Baca: Anies Baswedan Jadi Menteri, 'Semoga Berubah')
Selain mengelola keuangan setiap kementerian, Bambang menjelaskan, Kementerian Keuangan akan fokus menjaga ketahanan fiskal untuk menghadapi tekanan internal maupun eksternal, akibat normalisasi kebijakan The Fed (Bank Sentral AS) pada 2015. "Kami juga akan melakukan kebijakan ekonomi di sektor keuangan sampai akhir 2014. Sehingga target-target di awal tahun dapat berjalan," ujarnya. (Baca: Rini Soemarno Punya Utang Berlimpah, Berapa?)
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil, mengatakan tidak ada perubahan APBN 2014. "Tinggal dua bulan lagi, jadi tidak dibutuhkan perubahan anggaran," ujarnya. Dia mengatakan pengajuan dari APBNP 2015 akan tetap berkoordinasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat. (Baca juga: Dijerat Kasus HAM, Ryamizard: Mengapa Baru Sekarang?)
AMOS SIMANUNGKALIT
Topik terhangat:
Pelantikan Jokowi | Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD
Berita terpopuler lainnya:
Tujuh Pertanyaan Ibas kepada Jokowi
Alumnus UI Dominasi Kabinet Kerja Jokowi-JK
Empat Menteri Top Jokowi
Latar Belakang Menteri Jokowi dari Parpol dan Profesional
Berita terkait
Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat
1 hari lalu
Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.
Baca SelengkapnyaSektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali
2 hari lalu
Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.
Baca SelengkapnyaTerkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi
3 hari lalu
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi
4 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.
Baca SelengkapnyaTurunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN
4 hari lalu
Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.
Baca SelengkapnyaDisebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?
4 hari lalu
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?
Baca SelengkapnyaBambang Brodjonegoro Menjadi Komisaris Independen Astra
4 hari lalu
PT Astra International Tbk. (ASII) menetapkan jajaran komisaris dan direksi baru.
Baca SelengkapnyaSemakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun
9 hari lalu
Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun
9 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi
9 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.
Baca Selengkapnya