TEMPO.CO , Jakarta:Indonesia AirAsia Extra membidik tingkat keterisian penumpang atau load factor sebesar 83 persen untuk rute Denpasar-Melbourne, atau setara 9.387 penumpang dalam satu semester. "83 persen dari 377 seat dikalikan lima kali sepekan, dikalikan enam bulan," kata Presiden Direktur Indonesia AirAsia Extra Soeratman Doerachman, Senin, 27 Oktober 2014. (Baca : Desember, AirAsia Operasikan Rute Bali-Melbourne)
Untuk rute ini, Indonesia AirAsia Extra baru mengoperasikan dua pesawat Airbus A330-300. Selain ke Australia, maskapai tersebut berencana membuka penerbangan menuju Taipei dan Jepang. "Kami juga mempersiapkan untuk umroh ke Jeddah," ujar Soeratman. (Baca : Lebaran, AirAsia Tambah 12.600 Kursi)
Ia menuturkan, Indonesia AirAsia Extra akan menambah jumlah armada secara bertahap. Penambahan jumlah armada akan disesuaikan dengan ketersediaan slot penerbangan. Saat ini slot sukar untuk diperoleh karena tingginya permintaan pasar.
Soeratman menjelaskan, pengoperasian rute jarak jauh ini akan memperkuat jaringan AirAsia, sekaligus mampu mendatangkan turis dari Asia Utara maupun Australia ke Indonesia. Dengan Indonesia AirAsia, ia melanjutkan, para penumpang bisa didistribusikan ke Makassar, Surabaya, Jakarta dan Yogyakarta. "Bekerjasama dengan penerbangan lokal juga bisa mengangkut penumpang dari Nusa Tenggara," kata dia.
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu
17 hari lalu
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu
Maskapai penerbangan Indonesia AirAsia membatalkan dua penerbangan dari dan menuju Kota Kinabalu, Malaysia akibat sebaran abu vulkanik Gunung Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.