Korea dan Jepang Kuasai Pasar Konstruksi Indonesia

Reporter

Senin, 13 Oktober 2014 17:37 WIB

Pekerja menyelesaikan pembangunan gedung di Jakarta, Rabu (21/1). Melambatnya pertumbuhan sektor riil diperkirakan berpengaruh terhadap bisnis konstruksi yaitu penurunan sebesar 20 persen dari proyek swasta yang melibatkan pihak jasa konstruksi secar

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pengurus Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN) Tri Widjajanto mengatakan kontraktor asing menguasai pasar jasa konstruksi di Indonesia. Saat ini, kata dia, ada 294 perusahaan konstruksi asing yang beroperasi di Indonesia. "Kebanyakan Korea dan Jepang," kata Tri di Hotel InterContinental, Senin, 13 Oktober 2014.

Kontraktor asal Korea dan Jepang, kata Tri, masing-masing mencapai 80 perusahaan. Meski jumlahnya relatif sedikit jika dibandingkan dengan pemain lokal, perusahaan asing tersebut kerap masuk dalam proyek besar. Kebanyakan dari mereka pun memiliki sertifikat. (Baca: Indonesia Kekurangan 800 Ribu Insinyur)

Menurut Tri, saat ini ada 6,9 juta tenaga konstruksi asing di Indonesia, dari konsultan hingga pekerja konstruksi. Sebanyak 10 persen di antaranya tenaga ahli, 30 persen tenaga terampil, dan sisanya tenaga tidak terampil.

Jumlah perusahaan jasa konstruksi asing relatif sedikit jika dibandingkan dengan badan usaha lokal. Saat ini ada 110.665 badan usaha jasa konstruksi dalam negeri, dengan rincian 104.912 kontraktor dan 5.753 konsultan. Namun yang telah mendapat sertifikat hanya 72.169 badan usaha, dengan rincian 67.462 kontraktor dan 4.707 konsultan. (Baca: Kontraktor Indonesia Berdaya Saing Internasional)

Agustus lalu, Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum Hediyanto Husaini mengatakan sedang merivisi Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2011 tentang Izin Badan Usaha Asing. Pemerintah, kata dia, akan memperketat kontraktor asing yang bekerja di sini. "Izin kontraktor yang tidak aktif selama tiga tahun akan diputus," ujarnya.

Menurut Hediyanto, kontraktor asing akan diseleksi berdasarkan kualitas. "Kami tidak bermaksud mempersulit, hanya ingin kontraktor asing yang berkualitas," katanya. (Baca: 2015, Pekerja Konstruksi Bertambah 60 Persen)

ALI HIDAYAT

Berita Terpopuler
Di Yogya, Zuckerberg Coba Facebook di Pos Ronda
Pengganti Ahok Mantan Koruptor, Ini Kata Gerindra
Video Penganiayaan Murid SD di Bukittinggi Beredar
Di Yogya, Bos Facebook Selfie Bareng Ibu-ibu







Berita terkait

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

7 hari lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

9 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Hunian Modular Berkelanjutan Dibangun di Kawasan Inti IKN, Apa Keunggulannya?

10 hari lalu

Hunian Modular Berkelanjutan Dibangun di Kawasan Inti IKN, Apa Keunggulannya?

Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyatakan akan menggunakan sistem modular untuk membangun hunian di IKN. Apa itu sistem hunian modular?

Baca Selengkapnya

Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025

10 hari lalu

Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025

Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak pada tahun ini memulai pekerjaan proyek konstruksi penambahan lajur ketiga pada segmen Serang Barat (KM 77+375) sampai dengan Cilegon Timur (KM 87+150).

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

24 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

Sederet Dugaan Penyebab Tol Bocimi Longsor, Salah Konstruksi?

30 hari lalu

Sederet Dugaan Penyebab Tol Bocimi Longsor, Salah Konstruksi?

Penyebab jalan Tol Bocimi longsor hingga saat ini masih diselidiki

Baca Selengkapnya

Longsor di Tol Bocimi, Pengamat: Tidak Laik Fungsi, Konstruksi Ulang

31 hari lalu

Longsor di Tol Bocimi, Pengamat: Tidak Laik Fungsi, Konstruksi Ulang

Koordinator Indonesia Toll Road Watch, Deddy Herlambang menilai bahwa amblasnya jalan tol Bocimi itu karena kegagalan konstruksi.

Baca Selengkapnya

Bos Waskita Karya Beberkan Utang Perseroan Tembus Rp 41,2 Triliun: Butuh 17 Tahun untuk Lunas

47 hari lalu

Bos Waskita Karya Beberkan Utang Perseroan Tembus Rp 41,2 Triliun: Butuh 17 Tahun untuk Lunas

Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanagroho membeberkan utang perusahaan hingga akhir Desember 2023 yang mencapai Rp 41,2 triliun.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Konstruksi Terbesar di Asia Tengah Jajaki Peluang Investasi di IKN

23 Februari 2024

Perusahaan Konstruksi Terbesar di Asia Tengah Jajaki Peluang Investasi di IKN

Otorita Ibu Kota Nusantara mengatakan perusahaan konstruksi terbesar di Asia Tengah, BI Group, saat ini tertarik untuk menanamkan modalnya di IKN.

Baca Selengkapnya

Pemkot Depok Bantah Proyek Jembatan Mampang Mangkrak, Dinas PUPR Ungkap Kendalanya

7 Januari 2024

Pemkot Depok Bantah Proyek Jembatan Mampang Mangkrak, Dinas PUPR Ungkap Kendalanya

Kepala Dinas PUPR Kota Depok mengungkap sejumlah kendala di balik proyek Jembatan Mampang. Salah satunya ada jaringan PLN Jawa-Bali

Baca Selengkapnya